Sukses

Avon, Bisnis Kosmetik Raksasa dari Jualan Buku Kecil-kecilan

Pendiri Avon David H. McConnell mengatakan, selalu ada peluang besar untuk berbisnis setiap harinya

Liputan6.com, California- Berani mencoba dan terus berinovasi merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam berbisnis. Pendiri Avon, salah satu bisnis kosmetik terbesar dunia, David H. McConnell merupakan pengusaha yang tak pernah membuang berbagai peluang yang muncul di hadapannya.

Keyakinan terhadap peluang bisnis dan tidak selalu melihat ke masa lalu merupakan salah satu bekal yang membuat perusahaannya sesukses sekarang. Sebelum menjadi bos Avon, McConnell merupakan penjual buku dari rumah ke rumah.

Dia tidak memiliki toko sendiri dan bekerja pada orang lain. Namun jalah hidupnya mulai berubah saat para pelanggan menunjukkan ketertarikan yang besar pada gambar parfum di buku jualannya.

Ketertarikan tersebut ditangkap McConnel sebagai sebuah peluang usaha yang tak bisa dianggap sepele. Sejak saat itu, dia lantas mulai menjual parfum dan merintis usaha kosmetik sendiri.

Begitulah akhirnya McConnel berhasil mendirikan salah satu perusahaan kosmetik terbesar di dunia. Berikut ulasan perusahaan yang telah berdiri hampir 130 tahun tersebut seperti dikutip dari Avon.uk, Avon.com, dan The Richest, Jumat (4/7/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penjual Buku

David H. McConnell, penjual buku dari rumah ke rumah

Pada 1886, David H. McConnell merupakan seorang penjual buku yang berjuang keras mencari pelanggan dari rumah ke rumah. Gagasan bisnis mulai menyergap pikirannya saat dia menyadari, para pelanggan wanitanya lebih suka sample parfum gratis dibandingkan hanya katalog semata.

McConnell yang menangkapnya sebagai peluang emas langsung merealisasikan keinginan para wanita tersebut. Dia lantas berhenti menjual buku dan mulai merintis usaha parfum.

Di tahun yang sama, McConnell berhasil mendirikan usaha parfum, California Perfume Company. Pengalamannya sebagai penjual buku banyak memberi bekal berbisnis saat dia menjajal usaha barunya itu.

 

3 dari 4 halaman

Tawarkan Peluang Usaha

Avon tawarkan peluang dan kemandirian finansial bagi wanita

Wanita-wanita Amerika Serikat (AS) pada abad ke-19 masih jarang bekerja dan tidak mandiri secara finansial. Berdasarkan pengalaman McConnell menjual buku dari rumah ke rumah, banyak pelanggan yang wanita tak bekerja yang hanya menunggu suaminya pulang dari kantor.

Kondisi tersebut juga dimanfaatkan McConnell untuk mendidik para wanita menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung secara finansial pada suami. Terlebih lagi, kala itu pekerjaan untuk wanita masih sangat terbatas.

Dia secara ekslusif lantas merekrut dan melatih para wanita secara ekslusif untuk memasarkan dan menjual produk-produknya. P. F.E Albee merupakan wanita pertama yang direkrut untuk membantunya mengembangkan berbagai model pejualan yang kini menjadikan bisnisnya mendunia.

Albee juga lantas menjadi panutan bagi setiap pegawai Avon saat ini. Saat pertama berdiri, Avon yang masih bernama California Perfume Company ini menjual lima jenis wangi parfum dan masih dengan kemasan yang sangat biasa.

4 dari 4 halaman

Ganti Nama dan Sukses

Ganti nama menjadi Avon, Perusahaan sukses besar

Saat melakukan kunjungan ke Inggris, McConnell benar-benar tercengang dengan kecantikan desa yang bernama Avon. Dia kembali terinspirasi untuk melebarkan sayap bisnisnya ke wilayah kosmetik wanit.

McConnell mulai memproduksi bedak, lipstik hingga pasta gigi. Pada 1939, perusahaan resmi berganti nama menjadi Avon Products Inc. Pada 1954, Avon meluncurkan iklan pertamanya di televisi.

Ekspansi ke luar negeri pertama kali dilakukan ke wilayah Eropa. Kini Avon merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia yang bergerak di bidang kecantikan, fashion dan perlengkapan rumah tangga.

Cabangnya tersebar di lebih dari 10 negara di seluruh pelosok dunia. Lebih dari enam juta penjual Avon aktif memasarkan sejumlah produk perusahaan dan membuatnya semakin laris di pasaran. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini