Sukses

Ini Hasil Keputusan Rakor Buat Chevron

Proyek IDD ini penting bagi Indonesia karena ada investasi yang masuk dengan nilai tidak kurang dari US$ 12 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) dengan dua petinggi Chevron, yakni Presiden Direktur Chevron Indonesia, Albert Simanjuntak dan Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit, Charles (Chuck) A Taylor selama tiga jam menghasilkan beberapa kesimpulan.  

Menurut CT, pemerintah telah mendengarkan paparan pejabat Chevron terkait perkembangan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) gas bawah laut di Selat Makassar secara detail.

Setelahnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan rapat internal.

Dari hasil rapat tersebut, ada beberapa kesimpulan. "Pertama, proyek IDD ini penting bagi Indonesia karena ada investasi yang masuk dengan nilai tidak kurang dari US$ 12 miliar. Kita sangat butuh investasi, wong nyari US$ 1 miliar saja susah," tutur dia di kantornya, Jakarta, Jumat (30/5/2014) malam.

Kedua, tambah CT, dengan masuknya investasi ini, pemerintah akan mendapat bagian penerimaan negara dari hasil gas yang diperoleh perusahaan migas raksasa itu. Pendapatannya diperkirakan cukup besar.

"Kesimpulan ketiga, Indonesia akan mendapat gas dari hasil pengeboran itu. Sebab dengan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa pesat, industri terus bergerak dan membutuhkan energi di tengah kekurangan produksi minyak, sehingga gas menjadi alternatif," lanjut dia.

Dari tiga kesimpulan tersebut, CT mengaku, proyek IDD Selat Makassar milik Chevron merupakan proyek prioritas. Sayang pengeboran gas alam bawah laut ini masih terganjal perizinan yang berbelit-belit.  

"Jadi Kementerian ESDM, SKK Migas, Kementerian Keuangan, BPKP diminta untuk melakukan percepatan semua proses perizinan. Sehingga pemerintah akan diuntungkan dari proyek ini," jelas dia.

Saat ini, CT mengaku, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo berperan untuk memberikan kepastian atau keyakinan serius kepada Chevron bahwa pemerintah akan merampungkan persetujuan izin proyek tersebut. "Diharapkan seluruh proses perizinan bisa selesai dalam beberapa minggu ke depan," tukasnya.(Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.