Sukses

Ini Pendongkrak Deflasi April 2014

Tarif angkutan udara ternyata jadi salah satu faktor penghambat deflasi tak mampu naik lebih tinggi sehingga deflasi hanya 0,02% pada April.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan beberapa pemicu deflasi pada April 2014 sebesar 0,02% yang lebih didominasi oleh bahan pangan pokok. Namun ada pula faktor penghambat yang membuat deflasi tak mampu beranjak lebih tinggi.

"Ada 13 komoditas pangan yang mengalami penurunan harga tapi tidak dapat mengimbangi penghambatnya sehingga nggak bisa mendorong inflasi tinggi," kata Kepala BPS, Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Pemicu deflasi di bulan keempat ini, antara lain :

1. Cabai Merah

Andil deflasi 0,11% dengan perubahan harga 20,61% karena memasuki masa panen. Sebanyak 68 kota IHK mengalami penurunan harga. Penurunan harga tertinggi terjadi di Lubuk Linggau 46%, Sumenep 45%. Sebanyak 14 kota IHK terjadi kenaikan harga.

2. Beras

Andil deflasi 0,08% dengan perubahan harga 2,17% karena memasuki masa panen. Sebanyak 50 kota IHK terjadi kemerosotan harga dan 21 kota lainnya mengalami kenaikan harga. Penurunan harga tertinggi terjadi di kota Sumenep 10%, Mataram dan Bekasi masing-masing 8%.

3. Bayam

Andil deflasi 0,03% dan perubahan harga 11,94% karena pasokan cukup serta curah hujan berkurang. Sebanyak 47 kota IHK mengalami penurunan harga, tertinggi di Bekasi 42% dan Bungo 28%.

4. Emas Perhiasan

Andil deflasi 0,03% dengan perubahan harga 2,54% karena mengikuti harga internasional yang susut. Sebanyak 71 kota IHK mengalami penurunan harga, diantaranya Banjarmasin, Singkawang dan Jakarta masing-masing 5%. Sedangkan Kediri, Balikpapan dan Bekasi masing-masing 4%.

5. Kangkung

Andil deflasi 0,02% dengan perubahan harga 7,17% karena pasokan cukup lantaran curah hujan berkurang. Terjadi penurunan harga di 48 kota IHK, tertinggi Depok dan Bekasi masing-masing 33% dan 30%.

6. Bawang Merah

Andil deflasi 0,02% dengan perubahan harga 4,44% karena pasokan cukup. Terjadi penurunan harga di 44 kota IHK, tertinggi di Batam dan Serang masing-masing 21% dan 19%.

Sementara faktor penghambatnya :

1. Tarif Angkutan Udara

Andil inflasi 0,04% dengan perubahan harga 6,5% karena ada hari libur panjang serta kenaikan airport tax di lima bandara sehingga harga tiket pesawat. Sebanyak 30 kota IHK mengalami kenaikan harga, tertinggi di Sibolga 35% dan Sorong 16%.

2. Daging Ayam Ras

Andil inflasi 0,02% dengan perubahan harga 1,19%. Terjadi kenaikan harga di tingkat peternak. Sebanyak 45 kota IHK mengalami peningkatan harga, tertinggi di Balikpapan 22% dan Banyuwangi 18%.

3. Minyak Goreng

Andil inflasi 0,02% dengan perubahan harga 1,98% karena kenaikan harga minyak mentah dan CPO. Dari 71 kota IHK yang mengalami kenaikan harga, tertinggi di Pangkal Pinang 13%, Tanjung Pandan dan Tangerang masing-masing 8%.

4. Sewa Rumah

Andil inflasi 0,02% dengan perubahan harga 0,36% karena meningkatnya biaya perawatan rumah. Kenaikan harga terjadi di 19 kota, tertinggi di Lhokseumawe 49% dan Jakarta, Bone, Batam masing-masing 1%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini