May Day, Buruh di Negara Ini Bakal Naik Gaji 30%

Liputan6.com, Caracas Hari Buruh Internasional atau May Day biasanya diwarnai dengan aksi demonstrasi buruh ke jalan-jalan menuntut kenaikan upah demi memperoleh kehidupan yang lebih baik. Tapi pemandangan itu tak akan menghiasi sebagian besar jalanan di Venezuela.

Menjelang hari buruh, Rabu kemarin (30/4/2014), Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan akan menaikkan upah minimum buruh di negaranya.

"Saya telah memutuskan kenaikan upah minimum nasional dan tunjangan pensiun sebesar 30% agar para buruh bisa memenuhi kebutuhan hidupnya di negeri sendiri," ungkap Maduro seperti dikutip dari IBT Times, Kamis (1/5/2014).

Padahal pada Januari, pemerintah Venezuela baru saja menaikkan upah minimum buruh sebesar 10% demi mempersempit kesenjangan antara pendapatan dan kebutuhan masyarakat. Maklum, tingkat inflasi Venezuela meningkat hingga 59,3% saat ini.

Dengan kenaikan tersebut, upah minimum pekerja Venezuela naik dari 3.270 bolivar menjadi 4.252 bolivar per bulan.

Sebelum pengumuman tersebut diserukan Maduro, para demonstran anti pemerintah telah lebih dulu menyuarakan tuntutannya pada pemerintah. Itu semua akibat penduduk Venezuela mengalami kelangkaan kebutuhan pokok termasuk tisu toilet.

Belum lagi, tingginya tingkat kejahatan dan naiknya harga-harga barang membuat para penduduk semakin resah. Tak heran, kenaikan gaji dipandang sebagai salah satu strategi pemerintah untuk meredam amarah penduduk.

Bahkan sebagian besar masyarakat menuntut akan terus melancarkan aksi protes jika Maduro tidak segera turun dari jabatannya.

Untuk diketahui, Maduro terpilih sebagai presdien pada 2013 setelah pimpinan negara sebelumnya Hugo Chavez meninggal karena kanker.