Jared Leto, Perjalanan dari Panggung Rock ke Piala Oscar

Sedikit meninggalkan 30 Second to Mars, kita akan menggali sisi lain Jared Leto di dunia film yang ternyata penuh dengan kejutan.

oleh Feby Ferdian diperbarui 07 Feb 2014, 18:00 WIB
Sempatkah anda mendatangi salah satu panggung utama Java Rockinland yang digelar di Pantai Karnaval, Ancol pada 23 Juli 2011 silam? Jika iya, tentunya anda termasuk sebagai salah satu penonton yang meneriakan nama Jared Leto dari depan stage. Ketika itu, mengenakan atasan berwarna biru, ia bersama bandnya, 30 Second Mars berhasil menghajar para penggemar musik rock melalui barisan lagu cadas seperti The Kill, This Is War, Search and Destroy, hingga From Yesterday.

Dan tak tanggung-tanggung, di saat sudah memasuki bagian akhir dari penampilan mereka, Leto juga menarik puluhan penonton untuk naik ke atas panggung dan meneriakan lagu Kings and Queen.

Diketahui, berisikan lirik tentang indahnya kedamaian, single di album kedua 30 Second to Mars itu menggema dan mungkin belum terlupakan hingga saat ini.

Di luar karir cemerlangnya bersama 30 Second to Mars, nama Leto juga mulai diperhitungkan di dunia layar lebar setelah terlibat dalam salah satu film ternama Brad Pitt yang bertajuk Fight Club. Memulai karirnya di dunia film sejak 1999 silam, Leto pun semakin sukses dengan akting ciamiknya di beberapa film besar, termasuk American Psycho, Requiem for a Dream, Panic Room, Lord of War, dan Mr. Nobody yang hingga sekarang masih banyak ditonton orang.

Puncaknya, di 2014 ini, nama Leto juga berhasil bergaung di pengumuman nominasi Academy Awards 2014 yang digelar baru-baru ini. Diketahui, berkat aktingnya di 'Dallas Buyers Club' yang kini menuai pujian dimana-mana, pria kelahiran 26 Desember 1971 ini bersanding dengan empat aktor ternama lain seperti Bradley Cooper (American Hustle), Barkhan Abdi (Captain Philips), Michael Fassbender (12 Years a Slave), dan Jonah Hill yang bermain cukup vulgar di layar 'The Wolf of Wall Street'.

Konon, untuk mendalami perannya sebagai seorang transeksual penderita AIDS bernama Rayon di film tersebut, Leto sampai rela menguruskan badannya hingga terlihat menyedihkan. Bahkan, ditanya mengenai pengalamannya dalam menurunkan berat badan, Jared pun bercerita jika dirinya banyak mengalami hal aneh saat melakukan proses pengurusan tubuh.

"Rasanya tubuhmu seperti dibawa ke level yang berbeda. Berat sebenarnya untuk hanya bertahan dengan air. Dan buatku, ini bukan tentang seberapa banyak aku menurunkan berat badanku, tapi lebih ke seberapa besar aku mampu mendekati karakter yang harus kumainkan," cerita Leto.(Feb)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya