Bupati: Mayoritas Pemilik Vila di Puncak Bukan Orang Bogor

Mayoritas pemilik vila di Puncak bukanlah warga Bogor, Jawa Barat. Vila-vila itu juga liar, dibangun tanpa izin.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Feb 2014, 19:12 WIB
Mayoritas pemilik vila di kawasan Puncak bukanlah warga Bogor, Jawa Barat. Vila-vila itu juga liar karena dibangun tanpa izin. Karena itu Bupati Bogor Rachmat Yasin menyatakan akan membongkar kembali 93 vila liar yang tak memiliki izin mrmbangun pada pertengahan Februari nanti.

"Kalau warga mananya, by address (berdasarkan lokasi) saya tidak tahu, tetapi yang pasti itu bukan orang Bogor, 31 pemilik itu dari 93 vila, karena satu pemilik ada yang memiliki lebih dari satu vila," kata Rachmat di sela-sela penanaman pohon di Telaga Saat, Desa Tugu Selatan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2014).

Pembongkaran vila ini, sambung Rachmat, sebagai langkah normalisasi kawasan Puncak. Penanaman pohon harus berbanding terbalik dengan pertumbuhan vila.

"Ketika pohon-pohon ini ditanam, maka vila harus saya bongkar, mau tidak mau vila-vila liar ini harus saya babat," tegasnya. Rencananya, pembongkaran akan dilaksanakan pada pertengahan Februari ini.

"Kita menunggu cuaca, karena kalau masih hujan, alat berat juga nggak bisa masuk. Oleh karena itu kita nunggu sampai pertengahan Februari ini, kalau sudah cerah, baru kita action," pungkas Rachmat.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mendukung penuh pembongkaran vila di Puncak. "Benar dari segi penegakan aturan, kalau vilanya tidak punya izin ya mestinya oleh Pak Bupati dibongkar, saya berharap semua action yang telah dilakukan dapat mengatasi masalah banjir," ujar Jokowi. (Ndy/Ado)

Baca juga:
400 Vila Liar di Puncak Dibongkar Mulai Februari
Jokowi Lipat Gandakan Hibah ke Bogor Demi Tertibkan Vila Liar
3 Kontribusi Bogor Tangani Banjir Jakarta

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya