Ayo Tebak, Sehat Mana Mentega atau Margarin ?

Pada umumnya masyarakat di Indonesia masih sulit membedakan mana yang disebut butter (mentega), dan mana yang disebut dengan margarin.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Okt 2013, 17:30 WIB
Pada umumnya masyarakat di Indonesia masih sulit membedakan mana yang disebut butter (mentega), dan mana yang disebut dengan margarin. Dalam penggunaan sehari-hari, biasanya yang dipilih untuk dikonsumsi adalah mentega.

Sayang, banyak dari kita mengonsumsi terlalu banyak mentega yang tidak sehat, yang mengandung terlalu banyak lemak jenuh. Lemak jenuh sendiri merupakan lemak yang mampu meningkatkan LDL (kolesterol jahat), sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Pakar Nutrisi dan Diet Klinik Gizi Keluarga dari Universitas of Sidney, Leona Victoria Djajadi MND (Master of Nutrition and Dietitics) menjelaskan, mengganti mentega dengan sterol spread adalah cara ampuh untuk menurunkan asupan lemak jenuh dan menurunkan risiko CVD pada diri setiap masyarakat.

"Sejumlah kecil setiap hari dapat menjadi besar dari waktu ke waktu. Dengan beralih dari mentega ke sterol spread pada roti saat sarapan, dan pada roti lapis saat makan siang, Anda sudah menghapus hampir 3 kilogram lemak jenuh dari diet Anda dalam setahun," ujar wanita cantik ini, saat berbincang dengan tim Health Liputan6.com, ditulis Selasa (1/10/2013)

Mentega sendiri menurut Leona, mengandung sekitar 50 persen lemak jenuh, lemak tidak sehat yang mampu meningkatkan kadar kolesterol. Sedangkan margarin, merupakan pilihan yang jauh lebih sehat, karena memiliki maksimal hanya lemak jenuh sebanyak 20 persen.

"Digunakan dalam kehidupan sehari-sehari, sebagai pengganti mentega, margarin membantu kita untuk mempertahankan sistem kardiovaskular yang sehat," ujar dia.

(Adt/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya