Malala Yousefzai, gadis yang selamat usai ditembak Taliban, merayakan ulang tahun ke-16 di Markas PBB, New York. Dalam kesempatan tersebut, ia berpidato di hadapan para petinggi PBB.
Malala menegaskan, kelompok teroris Taliban tidak akan pernah menghentikan langkahnya. "Pada 9 Oktober 2012 Taliban menembak saya di bagian kepala. Mereka juga menembak teman saya. Mereka berpikir peluru akan membungkam kami. Mereka gagal," kata Malala dengan suara lantang, seperti dikutip dari BBC pada Sabtu (13/7/2013).
"Teroris mengira mereka bisa mengubah tujuan dan menghentikan ambisi saya. Tapi tidak ada yang berubah. Kelemahan, kekhawatiran, dan perasaan tak berdaya mati akan lahir kekuatan dan keberanian," ucap Malala.
Malala yang merupakan aktivis pendidikan ini menyerukan agar semua semua anak mendapatkan akses pendidikan.
"Mari kita ambil pena dan buku kita. Ini adalah senjata yang ampuh. Satu anak, satu guru, satu pena dan satu buku bisa mengubah dunia. Pendidikan adalah satu-satunya jalan keluar," ujar Malala, yang mengenakan kerudung warna merah mudah dan syal milik pemimpin Pakistan yang dibunuh, Benazir Bhutto.
Ini adalah pidato Malala pertama sejak ia ditembak Taliban saat menuju sekolah di Lembah Swat, Pakistan. Hadir di acara ini adalah Sekjen PBB Ban Ki-moon, utusan khusus PBB untuk pendidikan yang juga mantan PM Inggris, Gordon Brown, dan delegasi lebih 1.000 murid dari seluruh dunia. Tampak pula keluarga Malala.
Malala menjadi sasaran serangan Taliban karena mengkampanyekan pendidikan untuk anak-anak perempuan. Ia ditembak dari jarak dekat di bagian kepala dan harus menjalani perawatan di Inggris untuk menyembuhkan luka-lukanya.
Meski pidato di New York ini bertepatan dengan hari ulang tahunnya, Malala menolak bila dikatakan hari ini hanya untuk dirinya. "Hari Malala bukan untuk saya. Hari ini adalah untuk setiap perempuan, setiap anak laki-laki, anak perempuan yang ingin menyuarakan hak mereka."
Pidato Malala ini diakhiri dengan penyerahan petisi yang ditandatangani hampir 4 juta orang dan mendesak para pemimpin dunia membuka akses pendidikan kepada 57 juta anak. (Riz/Ary)
Ditembak Taliban, Malala: Peluru Mereka Gagal Bungkam Kami
Malala menegaskan, kelompok teroris Taliban tidak akan pernah menghentikan langkahnya.
diperbarui 13 Jul 2013, 11:23 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kurban Idul Adha, Zita Anjani Beri Nama 2 Sapi Anyeong dan Haseyo
Pesan Mengharukan Anak-Anak Kate Middleton untuk Pangeran William di Father's Day, Banjir Pujian Netizen
5 Drakor Fantasi Romantis yang Wajib Ditonton Setelah Lovely Runner Tamat
Peringati Idul Adha, AHY: Momen Pengingat Keteladanan Nabi Ibrahim
Daftar Tim yang Sudah Pasti Lolos Play-Off IBL 2024: Ada Debutan
Rayakan Momen Berbagi, Bank Mandiri Salurkan Daging Kurban ke Masyarakat
Volodymyr Zelenskyy: Ukraina Siap Diskusi Perdamaian Asal Rusia Menarik Diri
Hati-Hati! Penipuan Siber Mengintai di Balik Euforia Euro 2024
Video Viral Tenda Jemaah Korea Selatan di Mina Serasa Glamping, Berapa Biaya Hajinya?
Dikawal Ketat Polisi, 3 Korban Main Hakim Sendiri di Sukolilo Dipulangkan dari RSUD Pati
Dewi Perssik Pilih Sembelih Hewan Kurban di Rumahnya, Tak Mau Jadi Bermasalah Seperti Kejadian Tahun Lalu
VIDEO: Perayaan Idul Adha Dihantui Kekerasan di Tepi Barat dan Perang Gaza