Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan pemerintah memutuskan untuk menambah kapasitas pembangkit dalam proyek 10 ribu megawatt (MW) tahap II menjadi 15 ribu MW.
"Kami menambah lagi jadi 15 ribu MW tapi tambahannya adalah pakai batu bara," tutur Jero di Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Adapun alasan pemerintah menambah kapasitasa tersebut yaitu banyak pihak swasta (independent power plant/IPP) yang menawarkan untuk membangun pembangkit listrik dimasukan dalam proyek tersebut. Pasalnya harga batubara saat ini sedang melemah dan produksi tinggi.
"Karena IPP banyak yang usul, batu bara harganya turun," tegasnya.
Jero menyebutkan, dari tambahan pembangkit tersebut, terdapat usulan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di mulut tambang dengan satu unit pembangkit berkapasitas 1.000 MW. Pembangkit itu ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun.
"Tiga tahun bisa jadi, karena teknologinya sudah ditemukan. Kami segera dorong mempercepat ketersedian listrik," pungkasnya. (Pew/Ndw)
"Kami menambah lagi jadi 15 ribu MW tapi tambahannya adalah pakai batu bara," tutur Jero di Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Adapun alasan pemerintah menambah kapasitasa tersebut yaitu banyak pihak swasta (independent power plant/IPP) yang menawarkan untuk membangun pembangkit listrik dimasukan dalam proyek tersebut. Pasalnya harga batubara saat ini sedang melemah dan produksi tinggi.
"Karena IPP banyak yang usul, batu bara harganya turun," tegasnya.
Jero menyebutkan, dari tambahan pembangkit tersebut, terdapat usulan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di mulut tambang dengan satu unit pembangkit berkapasitas 1.000 MW. Pembangkit itu ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun.
"Tiga tahun bisa jadi, karena teknologinya sudah ditemukan. Kami segera dorong mempercepat ketersedian listrik," pungkasnya. (Pew/Ndw)