PLN Bakal Pasok Listrik Hijau untuk PTPN III dan Alfamidi

PT PLN (Persero) bakal memasok listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Nov 2023, 12:00 WIB
PT PLN (Persero) bakal memasok listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi). (Dok. PLN)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) bakal memasok listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi). Hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ketiga pihak di Jakarta pada Rabu (8/11/2023) lalu.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengatakan, kolaborasi penyediaan listrik bersih untuk PTPN III dan Alfamidi merupakan salah satu upaya PLN untuk mengakselerasi transisi energi melalui listrik hijau. Sekaligus mendukung misi mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060.

"Sekarang energi hijau sudah merupakan kebutuhan atau kewajiban kita semua yang harus kita mulai dari sekarang. Tentunya ini bukan karena tuntutan dari stakeholder kita, tapi lebih kepada bagaimana kita menyiapkan generasi yang akan datang masih bisa menikmati udara yang bersih dan hijau," ujar Edi, Jumat (10/11/2023).

Dirinya menjelaskan, kerja sama PLN dengan PTPN III meliputi penyediaan tenaga listrik untuk pabrik kelapa sawit, penyediaan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, Social, and Governance (ESG) PTPN III, dan pelaksanaan knowledge sharing serta capacity building dalam penggunaan energi baru terbarukan.

Adapun dengan Alfamidi, PLN akan bekerja sama dalam penyediaan tenaga listrik untuk tempat kegiatan usaha Alfamidi, voucher kemitraan, penyediaan PLTS Atap dan pemanfaatan aset lahan dan gedung, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan SPKLU dan SPBKLU.

Pemanfaatan Energi Hijau

Sementara Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III, Mahmudi menjelaskan, kolaborasi ini merupakan upaya bersama untuk semakin meningkatkan pemanfaatan energi hijau.

Lebih khusus, suplai listrik hijau PLN akan sangat mendukung operasional PTPN III yang mengelola lahan perkebunan seluas 1,2 juta hektare (Ha) dan menjadi backbone kelapa sawit nasional.

"Di dalam proses produksi kelapa sawit, bagaimana kemudian kami terus menjaga prinsip ESG. Hal ini juga merupakan program utama kami. Tentunya banyak hal juga yang nantinya akan coba kita kolaborasikan," ujar Mahmudi.

 

2 dari 4 halaman

Suplai Listrik Hijau

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat. Dok PLN

Ia optimistis suplai listrik hijau PLN akan mampu membantu produksi sekitar 68 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas kurang lebih 2.960 ton per jam. Dengan begitu, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 2,8 juta ton per tahun bisa meningkat dengan biaya yang lebih efisien.

Di sisi lqin, Corporate Legal and Compliance Director PT Midi Utama Indonesia Tbk Afid Hermeily mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud upaya perusahaan mendukung terbentuknya ekosistem EBT di Tanah Air.

Seiring menguatnya ekosistem, Alfamidi akan sangat terbantu karena mendapat suplai listrik hijau andal dari PLN untuk gerai Alfamidi yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kami dari Alfamidi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PLN, atas dukungan dan atensinya. Kerja sama ini sangat berharga bagi Alfamidi dalam rangka pengembangan bisnis, terutama dalam hal pengadaan sumber energi, dan sejalan dengan konsep kami mendukung program go green," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Ingin PLTS Terapung Cirata Bisa Produksi Listrik 500 MW

PLTS Terapung Cirata hasil kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan PLN yang berkolaborasi dengan Masdar dari Uni Emirat Arab (UAE). (BAY ISMOYO/AFP)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Purwakarta. Ini disebut jadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara.

PLTS Cirata ini mampu menghasilkan energi sebesar 190 Megawaat peak (MWp) di lahan seluas 200 hektare. Ini juga didapuk jadi PLTS Terapung terbesar ke 3 di dunia.

"Ini yang terbesar di Asia Tenggara, nomor 3 terbesar di dunia. Bahkan dari luasan 5 persen itu akan kita besarkan lagi jadi 20 persen. Jadi kalau hari ini 200 hektare nanti lebih besar lagi dan bisa ditingkatkan mungkin 500 MW, jadi besar," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/11/2023).Dia mengatakan, upaya tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Langkah ininjuga sebagai bagian menyeimbangkan penggunaan energi dengan energi fosil sebagai masa transisi.

"Apalagi di pengembangan daripada energi terbarukan memang kita dorong, tetapi transisi antara kapan batubara turun, kapan energi terbarukan mulai, ya ini kita seimbangkan," paparnya.

 

4 dari 4 halaman

PLTS Cirata Diresmikan Jokowi

Proyek PLTS Terapung Cirata ini akan menjadi PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara. Dok:PLN

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata hari ini, Kamis (9/11/2023). Proyek PLTS Terapung Cirata ini diklaim menjadi PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, hari ini merupakan hari yang bersejarah, karena cita-cita Indonesia membangun pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam skala besar akhirnya bisa tercapai.

"Kita berhasil membangun salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor 3 di Dunia," kata Presiden Jokowi dalam peresmian PLTS Terapung Cirata, Purwakarta, Kamis (9/11/2023).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya