6 Kunci untuk Belajar Memaafkan, Salah Satunya Berdamai dengan Diri Sendiri

Berikut langkah-langkah dasar untuk belajar memaafkan. Meski tak mudah, bisa dicoba.

oleh Marisa Atalia Insara diperbarui 31 Okt 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi mencintai diri sendiri, cinta diri, ikhlas. (Image by nakaridore on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak akan terluka ketika disakiti oleh orang lain. Hal itu bahkan akan berpengaruh terhadap kesehatan mental kita.

Namun, memaafkan adalah obat yang ampuh untuk masalah ini. Ketika hidup memberikan banyak ujian, tidak ada yang lebih efektif selain mengikhlaskan untuk menyembuhkan luka yang dalam. 

Di bawah ini adalah langkah-langkah dasar dalam memaafkan yang diambil dari buku karya Robert Enright yang berjudul "Keys to Forgiveness" seperti dikutip dari Greater Good pada Selasa, (31/10/2023).

1. Ketahui arti memaafkan dan mengapa itu penting

Memaafkan adalah tentang kebaikan, tentang memberikan keikhlasan kepada mereka yang telah menyakiti, meskipun mereka “tidak pantas” mendapatkannya. Ini bukan tentang mencari alasan atas perilaku orang yang melakukan kesalahan atau berpura-pura hal itu tidak terjadi.

Mengupayakan untuk memaafkan dapat membantu meningkatkan harga diri dan memberi rasa kekuatan dan keamanan secara batin. Mencoba memaafkan dapat menyembuhkan dan memungkinkan untuk melanjutkan hidup dengan makna dan tujuan. 

2. Menjadi pemaaf

Untuk mempraktikkan sikap memaafkan, ada baiknya jika seseorang telah berupaya mengubah batin secara positif dengan belajar menjadi apa yang disebut “cocok untuk memaafkan.”

Seseorang dapat menunjukkan kasih sayang dengan cara-cara kecil dalam pertemuan sehari-hari seperti tersenyum kepada kasir toko yang sedang sibuk atau mendengarkan cerita dari seorang anak kecil.

 

 

2 dari 4 halaman

3. Temukan Makna dalam Penderitaan

Ilustrasi sabar dan ikhlas. (Photo by Jan Tinneberg on Unsplash)

Ketika sangat menderita, penting untuk menemukan makna dari apa yang telah dialami. Tanpa melihat makna, seseorang bisa kehilangan tujuan, yang bisa berujung pada keputusasaan dan kesimpulan yang putus asa bahwa hidup itu tidak ada artinya.

Menemukan makna bukan berarti mengurangi kepedihan atau mengatakan, "Saya hanya akan melakukan yang terbaik atau semua hal terjadi karena suatu alasan."

Seseorang harus selalu berhati-hati dalam mengatasi luka dalam dirinya dan menyadari ketidakadilan yang  dialami, jika tidak, rasa memaafkan akan menjadi sulit untuk dilakukan.

 

 

3 dari 4 halaman

4. Ketika Memaafkan Sulit Dilakukan, Gunakanlah Kekuatan Lain

Ilustrasi kata-kata mutiara, sabar. (Photo by Nikita Ignatev on Unsplash)

Memaafkan selalu sulit ketika kita menghadapi ketidakadilan yang mendalam. Tidak apa-apa, kita semua punya batas waktunya sendiri kapan bisa memaafkan.

Jika ingin memaafkan namun merasa kesulitan, mungkin ada gunanya jika seseorang menggunakan sumber kekuatan lain. Cobalah untuk mengembangkan keberanian dan kesabaran.

5. Maafkan diri sendiri

Kebanyakan dari kita cenderung lebih kesulitan untuk mencintai diri sendiri. Jika seseorang tidak merasa dicintai karena tindakannya, ia mungkin perlu berusaha memaafkan diri sendiri.

Dengan memaafkan diri sendiri, seseorang berarti menghormati diri sendiri sebagai pribadi, meskipun tidak sempurna. 

 

4 dari 4 halaman

6. Kembangkan Hati yang Pemaaf

Harus lebih bersabar/copyright unsplash.com/@acharki95

Ketika mengatasi penderitaan, maka akan memperoleh pemahaman yang lebih matang tentang apa artinya menjadi rendah hati, berani, dan penuh kasih di dunia.

Banyak orang pemaaf yang pada akhirnya menemukan cara untuk membuka hati mereka. Jika bisa mengembangkan perasaan pemaaf yang dimiliki, maka seseorang akan merasa bebas untuk mencintai orang secara luas.

 

Infografis Ciri-ciri Ibu rumah tangga Punya Masalah Kesehatan Mental.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya