Sukses

Tulus Memaafkan Berdampak pada Kesehatan Fisik dan Mental yang Lebih Baik

Memaafkan menurunkan risiko serangan jantung, memperbaiki kadar kolesterol, meningkatkan kualitas tidur serta mengurangi rasa nyeri, tekanan darah serta kecemasan dan stres.

Liputan6.com, Jakarta Selain jadi momen kumpul bersama keluarga, momen Idul Fitri atau Lebaran juga jadi ajang saling bermaafan. Menurut penelitian jika Anda dengan tulus memaafkan memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental.

Pada saat seseorang kesal atau marah terhadap perilaku atau perkataan seseorang hal itu menimbulkan perubahan pada detak jantung, tekanan darah dan respons imun tubuh. Perubahan-perubahan itu kemudian meningkatkan risiko depresi, penyakit jantung, diabetes dan masalah kesehatan lainnya.

Namun, ketika Anda sudah memaafkan menurut studi hal itu memberi manfaat besar bagi kesehatan. Diantaranya menurunkan risiko serangan jantung, memperbaiki kadar kolesterol, meningkatkan kualitas tidur serta mengurangi rasa nyeri, tekanan darah serta kecemasan dan stres.

"Memaafkan adalah proses aktif di mana Anda membuat keputusan secara sadar untuk melepaskan perasaan negatif, terlepas dari apakah orang tersebut pantas mendapatkannya atau tidak,” kata Direktur Mood Disorders Adult Consultation Clinic at The Johns Hopkins Hospital, Karen Swartz.

Ada Orang yang Cenderung Pemaaf

Penelitian juga menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang secara alami mudah memaafkan. Alhasil, mereka cenderung lebih puas dalam menjalani kehidupan dan lebih sedikit mengalami depresi, stres, cemas, marah dan permusuhan.

Berbeda halnya dengan orang yang kerap menyimpan dendam dan amarah, cenderung lebih mungkin mengalami depresi serta kondisi kesehatan lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berlatih untuk Mudah Memaafkan

Untungnya, menjadikan diri jadi lebih mudah memaafkan bisa diupayakan.

Ada beberapa hal yang bisa membantu mengembangkan sikap pemaaf seperti disampaikan Swartz. Berikut diantaranya:

1. Merenungkan dan mengingat

2. Berempati dengan orang lain

3. Memaafkan sedalam-dalamnya

4. Lepaskan ekspektasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini