Operasi Pemadaman Kebakaran Gunung Lawu dengan Water Bombing Dimulai Hari Ini, Ambil Air dari Telaga Sarangan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim memetakan area hutan dan lahan yang terbakar di Gunung Lawu, guna mendukung operasi pemadaman kebakaran menggunakan metode pengeboman air.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 04 Okt 2023, 07:54 WIB
Petugas gabungan memadamkan api di Gunung Lawu. (istimewa)

Liputan6.com, Ngawi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim memetakan area hutan dan lahan yang terbakar di Gunung Lawu, guna mendukung operasi pemadaman kebakaran menggunakan metode pengeboman air.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto menyatakan, pemetaan lokasi kebakaran hutan dan lahan dilakukan untuk memudahkan upaya pemadaman dari udara.

Ia mengatakan bahwa pemetaan juga mencakup lokasi sumber air yang akan digunakan untuk melakukan pengeboman air.

Rencananya, menurut dia, air untuk operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan dari udara diambil dari Telaga Sarangan di Magetan menggunakan sarana dengan kapasitas angkut sekitar 1.000 liter sebanyak 50 kali.

Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah siap mengoperasikan satu helikopter untuk melakukan pengeboman air di Gunung Lawu.

"Insya Allah upaya water boming (pengeboman air) akan dilakukan Selasa pagi sekitar jam 09.00 WIB," kata Gatot.

Kebakaran Gunung Lawu sejak 29 September 2023 sampai Senin sore belum dapat dipadamkan.

Upaya pemadaman dari darat masih dilakukan oleh petugas BPBD Provinsi Jawa Timur, Agen Bencana Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan, TNI, Polri, Polisi Hutan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Perhutani bersama sukarelawan dan warga.

"Diharapkan dengan upaya water boming karhutla di kawasan Gunung Lawu dapat segera teratasi," kata Gatot.

BPBD Jawa Timur bersama Perhutani juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait di Provinsi Jawa Tengah dalam upaya memadamkan kebakaran di Gunung Lawu karena kebakaran yang semula terjadi di wilayah Ngawi dan Magetan di Jawa Timur telah meluas ke wilayah Karanganyar di Jawa Tengah.

2 dari 2 halaman

Status Tanggap Darurat

Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu. (Istimewa)

Gatot Soebroto membenarkan, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono telah mengeluarkan status Tanggap Darurat akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu yang hingga saat ini belum bisa dipadamkan.

"Kondisi api saat ini belum padam secara keseluruhan, dan kondisinya saat ini masih cukup besar dan bergerak keatas, kearah barat mengarah ke puncak Gunung Lawu. Wilayah petak yang sudah terbakar meliputi petak 33, 38, 39, 40 dan 43," ujar Gatot, Senin (2/10/2023).

Gatot mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran itu. Sebab, titik api di wilayah ini sudah terpantau beberapa kali, dan berhasil dipadamkan, tetapi titik api kembali menyala.

"Kejadian karhutla dilaporkan di Petak 40, RPH Manyul, BKPH Lawu Utara, Desa Giri Mulyo, Kecamatan Jogorogo pada Jumat lalu. Titik api dipastikan dari pemukiman sekitar 5 kilometer," ucapnya.

Infografis Siaga Darurat Karhutla Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya