Megawati Bingung Dituding Sombong Karena Sebut Jokowi Petugas Partai

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan, ia tak pernah diberi kesempatan menjelaskan terkait frasa 'petugas partai' terhadap Presiden Jokowi selama ini.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Okt 2023, 14:17 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Turut menemani bacapres Ganjar Pranowo dan putra Megawati sekaligus Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo, serta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri heran adanya tudingan sombong lantaran menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai petugas partai.

"Saya sampai bingung, lha kok saya bilang Pak Jokowi petugas partai, kader, kok saya diomongkan namanya katanya terlalu sombong. Itu adalah AD/ART di partai kita," kata Megawati pada pidato penutupan Rakernas IV PDIP, Minggu (1/10/2023).

Megawati mengingatkan, semua kader PDIP adalah petugas partai. Dia pun juga petugas partai yang mendapat tugas sebagai ketua umum.

"Saya pun petugas partai lho, ditugasi petigas partai untuk menjadi dipilih oleh kalian untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum, saya pun kader, enggak mungkin orang lain bisa tiba-tiba jadi ketua umum. Karena terus terang saya ngomong ini, kalau orang luar yang dipilih, dan itu langgar AD/ART," beber dia.

Menurut Megawati, ia tak pernah diberi kesempatan menjelaskan terkait frasa 'petugas partai' selama ini. Untuk itu ia sampaikan bahwa petugas partai itu sesuai dengan AD/ART PDIP.

"Kok kita enggak diberi kesempatan untuk ngomong ini, padahal dengan demikian sering kontradiktif," ungkapnya.

Megawati mengingatkan, presiden memang dipilih oleh oleh rakyat langsung, namun sebelum dipilih calon presiden harus direkomendasikan parpol.

"Ada yang mengatakan presiden itu dipilih oleh rakyat, ya betul, tapi kalau tidak ada organisasi partai politiknya yang memberikan nama, itu kan sudah mekanisme itu untuk dipilih," kata dia.

"Jadi harus ditata pikiran kita," pungkas Megawati.

2 dari 2 halaman

Pengumuman Cawapres Ganjar Diserahkan kepada Megawati

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Bakal Capres Ganjar Pranowo, dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima bibit Mari Sejahterahkan Petani (MSP) di sela-sela pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membacakan rekomendasi Rakernas terkait Pemilu 2024. Pembacaan dilakukan di hari terakhir Rakernas yang digelar di JiExpo, Kemayoran, Minggu (1/10/2023).

Rekomendasi pertama adalah pemenangan lewat gotong royong berbasis TPS. "Setiap partai anggota dan simpatisan wajib turun ke akar rumput berkomunikasi secara langsung dengan rakyat didukung oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi," kata Hasto membacakan hasil Rakernas.

Rekomendasi kedua, Hasto menyebut pihaknya menyerahkan sepenuhnya terkait waktu pengumuman cawapres Ganjar Pranowo, pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Partai menyerahkan sepenuhnya kepada ketua umum PDIP Perjuangan, terhadap pengumuman calon wakil presiden yang akan mendampingi bapak Ganjar Pranowo, pada momentum yang tepat, dengan pertimbangkan dinamika politik, pergerakan tiga pilar partai di akar rumput," kata Hasto.

Infografis Jokowi Akan Cawe-Cawe Urusan Politik demi Kepentingan Negara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya