Polusi Udara, DPRD Minta Pemkot Depok Keluarkan Kebijakan Penggunaan Masker

Selain kebijakan penggunaan masker, para ASN di lingkungan Pemkot Depok juga diimbau tidak menggunakan kendaraan pribadi saat bekerja guna meminimalisasi polusi udara.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 26 Agu 2023, 22:05 WIB
Warga mengenakan masker saat beraktivitas di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020). Data terbaru yang dirilis Pemerintah Kota Depok mencatat sebanyak 48 kelurahan dari 11 kecamatan di Kota Depok masuk dalam kategori Zona Merah penularan COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Depok - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengeluarkan kembali kebijakan penggunaan masker. Hal itu menyusul polusi udara dan peningkatan jumlah pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di puskesmas wilayah Depok.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Babai Suhaimi mengatakan, Pemerintah Kota Depok dapat mengeluarkan kebijakan kepada masyarakat untuk menggunakan masker. Menurutnya, kualitas udara di Kota Depok dalam kondisi kurang baik.

“Kebijakan menggunakan masker dapat membantu mencegah masyarakat terkena penyakit ISPA,” ujar Babai, Sabtu (25/8/2023).

Babai meminta, Pemerintah Kota Depok dapat membagikan masker kepada masyarakat. Masker yang diberikan Pemerintah Kota Depok diharapkan dapat menekan dan mengantisipasi masyarakat terdampak ISPA.

“Kualitas udara memburuk sebaiknya pemerintah Kota Depok membagikan masker secara gratis,” terang Babai.

Babai menjelaskan, untuk mengurangi buruknya kualitas udara, Pemerintah Kota Depok dapat mengimbau para aparatur sipil negara (ASN) di wilayah tersebut tidak menggunakan kendaraan pribadi saat bekerja. ASN dapat menggunakan kendaraan umum untuk bekerja.

“ASN diimbau tidak mempergunakan kendaraan pribadi, cukup kendaraan umum di jam kerja,” jelas Babai.

Tidak hanya itu, lanjut Babai, dalam upaya menekan polusi udara di Kota Depok, PEmkot dapat berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta, dan pemerintah pusat yakni melakukan rekayasa cuaca. “Berkolaborasi membuat hujan buatan,” ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Cegah Risiko Penyakit ISPA

Dokter Desman Siahaan melakukan pemeriksaan pasien anak yang menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Klinik BPJS Prima Husada, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/8/2023). Sejumlah klinik kesahatan dan rumah sakit di kawasan Jabodetabek merasakan adanya kenaikan kasus ISPA di tengah buruknya udara Jabodetabek. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara, Anggota Komisi D Fraksi PPP, Qonita Luthfiyah mengatakan, meningkatnya polusi udara di Kota Depok dapat menjadi perhatian masyarakat. Penggunaan masker penting dilakukan masyarakat saat keluar rumah.

“Sebaiknya masyarakat menggunakan masker saat keluar rumah, apalagi saat flu dan berada di luar rumah,” kata Qonita.

Qonita menilai, penggunaan masker dapat mengurangi risiko terkena ISPA di tengah polusi udara di Kota Depok. Diduga polusi udara disebabkan musim kemarau dan kualitas udara dari kendaraan yang kurang baik.

“Tetap gunakan masker sebagai penangkal dini terkena ISPA, penerapan pola hidup bersih harus digalakkan kembali,” pinta Qonita.

Qonita mengakui, Komisi D Kota Depok belum memantau secara keseluruhan peningkatan pasien ISPA di rumah sakit maupun puskesmas. Komisi D DPRD Kota Depok segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Depok terkait penanganan ISPA.

“Terpenting masyarakat dapat menjaga imunitas untuk menghadapi kondisi saat ini,” pungkas Qonita.

Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya