PSSI Gelar Pelatihan VAR Tahap Kedua, Erick Thohir: Masih Ada Wasit Ngaco, Saya Gigit!

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan perbaikan kinerja para pengadil di lapangan hijau menjadi prioritas dalam upaya untuk menjadikan kompetisi liga musim 2023/2024 jauh lebih baik

oleh Iin Yuniarti diperbarui 09 Agu 2023, 16:12 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan keterangan kepada media saat konferensi pers mengenai Piala Dunia U-17 2023 di Menara Danareksa, Jakarta, Sabtu (24/06/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Usai melakukan seleksi, kursus, dan lokakarya untuk wasit yang bertugas di Liga, PSSI bersama operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mendatangkan instruktur FIFA, Subkhiddin, untuk melakukan program pelatihan Video Assistant Referee (VAR).

PSSI memang serius mengimplementasikan program kerja bidang perwasitan guna meningkatkan pengembangan pengadil di lapangan ini.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga mengakui perbaikan kinerja para pengadil di lapangan hijau menjadi prioritas. Ini dilakukan dalam upaya untuk menjadikan kompetisi liga musim 2023/2024 jauh lebih baik, sehingga semua pertandingan berjalan lancar, bersih, dan fair.

"Pelatihan ini sangat penting apalagi sebentar lagi kompetisi Liga 2 segera dimulai dan VAR akan segera diimplementasikan. Saya berharap, usaha keras PSSI ini benar-benar ditanggapi dengan serius para wasit karena ini untuk perbaikan korps wasit Indonesia. Jika setelah pelatihan ini, masih ada yang ngaco, maka saya akan gigit," ujar Erick yang juga menjadi Ketua Komite Wasit PSSI di Jakarta, Rabu (19/7/2023).

Sementara itu, program pelatihan VAR ini berlangsung selama tiga hari, 18-20 Juli 2023 di Jakarta. Program pelatihan VAR tahap kedua ini dibagi dalam beberapa sesi sesuai dengan materi pengenalan sistem VAR yang akan diterapkan.

Untuk program perbaikan wasit Liga Indonesia ini, Erick menugaskan wakil ketua umum II, Ratu Tisha sebagai penanggung jawab.

2 dari 3 halaman

Peserta Mempelajari Hal Teknis Pengambilan Keputusan

Pelatih Persikabo 1973, Ihar Kryushenko (tengah) mendapatkan kartu kuning dari wasit Fariq Hitaba saat melawan PSIS Semarang dalam laga pekan ke-12 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (18/11/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dalam program pelatihan ini setiap hari para peserta akan dipresentasikan materi-materi dasar dan pengenalan terkait sistem VAR. Hal yang paling mendasar tentu adalah Law of The Game (LoTG) yang menjadi pedoman untuk mengambil keputusan. Di akhir program pelatihan, akan ada tes bagi semua peserta terkait semua materi yang dipresentasikan selama 3 hari.

Di hari pertama pelatihan, para peserta pun akan diwajibkan untuk mempelajari LoTG tahun 2023-2024 diikuti materi pengenalan dan analisis pendukung lainnya. Sementara di hari kedua dan ketiga, para peserta akan mempelajari hal-hal teknis terkait pengambiln keputusan, diikuti trivia/kuis dan tes dengan menyaksikan rekaman video sebelum akhirnya menutup program dengan kesimpulan.

3 dari 3 halaman

Teknologi Kamera Video untuk Membantu Wasit

Pemain Bhayangkara FC, Lee Yujun (kiri) mendapatkan kartu merah dari wasit Aprisman Aranda saat laga pekan ke-14 BRI Liga 1 2021/2022 antara Bhayangkara FC melawan PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (26/11/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Seperti diketahui VAR adalah teknologi kamera video yang sudah lazim digunakan di dunia sepakbola internasional untuk membantu wasit agar dapat memimpin laga sepak bola dengan tertib dan adil sesuai peraturan.

Teknologi VAR untuk kali pertama telah diuji coba pada laga internasional antara Perancis melawan Italia pada Juni 2016. Melihat kesuksesan penggunaannya, Induk Federasi Sepakbola (FIFA) pun sudah menerapkan teknologi VAR untuk pertama kali pada gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia. Teknologi pendukung VAR diharapkan dapat mulai diterapkan pada Liga profesional yang bergulir di Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya