Megawati Pernah Minta Jokowi Beli Alutsista yang Keren: Saya Waktu Presiden Beli Sukhoi

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya pernah meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bagus. Menurut dia, alutsista milik Indonesia saat ini kurang modern.

oleh Jonathan Pandapotan PurbaLizsa Egeham diperbarui 20 Mei 2023, 17:26 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (Liputan6.com/Lisza Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya pernah meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bagus. Menurut dia, alutsista milik Indonesia saat ini kurang modern.

"Saya tuh bingung sampai hari ini, saya hanya mikir gini, kalo di downgrade gitu, kalau ada yang nyerang kita, alatnya (alusista) mana? Lah bingung enggak?," kata Megawati dalam acara peluncuran 58 judul buka dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI di Gedung Lemhanas Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

"Tolong deh ini, kamu telaah, bukan sebagai masalah politik, berarti kan dari sisi geopolitiknya itu tidak dihitung dengan cermat. Untung saja tidak ada yang gempur kita waktu itu," sambungnya

Dia pun akhirnya meminta Presiden Jokowi untuk memodernisasi alutsista milik TNI. Megawati memamerkan dirinya mampu membeli pesawat Sukhoi saat menjabat sebagai presiden.

"Ya Allah saya pikir, sekarang mana? Saya ngomong ke Jokowi, 'Pak, beli dong alutsista yang keren dong, saya aja waktu presiden beli Sukhoi," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) heran karena banyak alutsista yang downgrade atau turun kelas pada zaman Presiden kedua RI, Soeharto. Padahal, dia menyebut alutsista Indonesia sebelumnya sudah bagus karena berasal dari Rusia.

"Saya sampai hari ini bingung untuk bisa berpikir pada waktu itu Presiden Soeharto itu kenapa? Ini jangan dipikir saya sentimen atau apa enggak loh. Mendowngrade semua yang namanya alutsista kita dari Rusia, padahal itu keren-keren loh," jelas Megawati.

Megawati lalu menekankan bahwa penguatan militer Indonesia harus melihat peta geopolitik dan geografis NKRI. Dia menilai, Indonesia merupakan negara maritim sehingga yang diperkuat seharusnya ialah TNI Angkatan Laut (AL).

"Kita itu negara kelautan. Tiga matra itu darat, laut, dan udara itu harus berpikir realistis-objektif, saya sering lihati ini apa maunya," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Pertahankan Kedaulatan

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu mengatakan Indonesia mendapat predikat dari internasional sebagai The Best Archipelago.

Untuk itu, kata dia, secara geopolitik, Indonesia harus mempertahankan kedaulatan dimulai dari sisi kelautan.

"Kita ini masih suka egosentris, nah, itu yang tiga matra itu susah payah itu, loh," ucap Megawati.

Selain peluncuran 58 buku mengenai Lemhannas, ada juga agenda bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara'.

Buku yang disusun Hasto yang kini juga tercatat sebagai dosen Universitas Pertahanan akan dibedah oleh Guru Besar Unhan RI Prof. Dr Ir. Purnomo Yusgiantoro.

 

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya