Inflasi Tinggi Menekan Pensiunan di Argentina

Dengan inflasi sebesar 7,7% di bulan Maret, jutaan pensiunan di Argentina menghadapi dilema apakah akan makan, minum obat, atau membayar sewa karena uang pensiun mereka tidak menutupi sepertiga dari tagihan mereka.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 16 Apr 2023, 12:00 WIB
Inflasi Menekan Pensiunan di Argentina
Dengan inflasi sebesar 7,7% di bulan Maret, jutaan pensiunan di Argentina menghadapi dilema apakah akan makan, minum obat, atau membayar sewa karena uang pensiun mereka tidak menutupi sepertiga dari tagihan mereka.
Paulina Najnudel berpose untuk foto di Caballito dan Villa Crespo, sebuah pusat rekreasi bagi para pensiunan, di Buenos Aires, Argentina, 12 April 2023. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Inflasi bulanan mencapai 7,7% pada bulan Maret, naik dari 6,5% pada bulan yang sama di tahun 2022, Institut Statistik dan Sensus Nasional Argentina mengumumkan. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Dampaknya sangat menghancurkan bagi para pensiunan Argentina, 85% di antaranya menerima pensiun negara dengan rata-rata 58.500 peso per bulan, atau setara dengan US$265 (sekitar Rp 4 juta). (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Jumlah tersebut hampir tidak mencukupi sepertiga dari pengeluaran mereka untuk makanan, obat-obatan, dan sewa rumah. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Setelah bertahun-tahun mengalami inflasi tinggi, pensiun minimum Argentina yang diukur dalam dolar AS adalah salah satu yang terendah di kawasan ini, tepat di atas Venezuela, menurut sebuah studi oleh perusahaan konsultan Argentina, Focus Market. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Untuk menebus hilangnya daya beli yang disebabkan oleh inflasi, pemerintah Presiden Alberto Fernández memerintahkan penambahan bulanan sebesar 15.000 peso ($67) untuk para pensiunan yang memiliki gaji rendah sebagai pekerja. Namun para ahli mengatakan bahwa itu tidak cukup. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Ombudsman untuk Lansia melaporkan melaporkan pada awal April bahwa kebutuhan dasar untuk sewa rumah, obat-obatan dan makanan untuk satu orang adalah 202.064 peso per bulan, atau $914 dolar (sekitar Rp 13,5 juta), naik 33% dari enam bulan yang lalu. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya