Tak Hanya Kulit Kering, Wajah Berminyak pun Masih Butuh Pelembap

Orang-orang yang memiliki tipe kulit berminyak menganggap bahwa mereka tidak memerlukan pelembab.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Des 2022, 19:00 WIB
FIMELA Beauty: Kulit Wajah Berminyak / Image: FIMELA.com

Liputan6.com, Jakarta - Orang-orang yang memiliki tipe kulit berminyak menganggap bahwa mereka tidak memerlukan pelembap. Mereka menganggap jenis kulitnya yang berminyak sudah berfungsi untuk melembapkan kulit sehingga tidak lagi membutuhkan hidrasi tambahan dari pelembap.

Menurut dokter kecantikan dr. Ratna Defi, M. Biomed (AAM), ini adalah salah satu kesalahpahaman yang sering ditemukan dalam hal perawatan kulit. Faktanya, kulit berminyak dan kulit terhidrasi merupakan dua hal yang berbeda.

Pada dasarnya, minyak kulit berhubungan dengan zat lilin yang disebut sebagai sebum. Kemudian, sebum ini disekresikan oleh kelenjar sebaceous untuk menjaga fungsi penghalang kulit.

“Berbeda dengan minyak kulit, hidrasi kulit berhubungan dengan proses penyerapan air ke dalam lapisan kulit untuk mempertahankan kekenyalan, elastisitas, dan ketahanan,” kata Ratna dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Selasa 27 Desember 2022.

Dengan fakta ini, dapat ditarik simpulan bahwa sebum yang menumpuk atau kulit yang berminyak tidak sama dengan kulit yang terhidrasi dengan baik. Bahkan, pada banyak kasus, orang-orang yang memiliki tipe kulit berminyak cenderung berusaha untuk menghilangkan minyak di wajah mereka. Salah satunya dengan sering mencuci muka.

Usaha untuk menghilangkan minyak di kulit seperti ini dapat menyebabkan kulit menjadi dehidrasi dan dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat.

“Maka dari itu, tipe kulit berminyak pun tetap membutuhkan pelembap untuk menghidrasi kulitnya," ujar Ratna menegaskan.

2 dari 4 halaman

Memilih Pelembab

Ratna pun memberi saran dalam pemilihan pelembab. Menurutnya, pasien dengan tipe kulit berminyak, tak disarankan memilih pelembap dengan konsentrasi minyak yang tinggi atau moisturizer yang sangat tinggi (terlalu melembapkan).

“Hal ini perlu diperhatikan karena apabila pasien dengan tipe kulit berminyak memilih pelembab seperti ini, maka produksi minyaknya lebih tinggi lagi.”

Pasien dengan tipe kulit berminyak memiliki kelenjar minyak di dalam yang ketika terangsang, kelenjar tersebut akan menghasilkan lebih banyak minyak. Sehingga bisa memicu munculnya jerawat.

Salah satu cara untuk menjaga hidrasi kulit tanpa membuat kulit semakin terlihat berminyak adalah dengan mengonsumsi suplemen kulit yang mengandung pelembab alami.

Hal yang paling penting untuk diperhatikan bagi pemilik kulit yang berminyak dan berjerawat adalah kulit berminyak belum tentu mengandung cukup air untuk membuat kulit terjaga hidrasinya.

Banyak faktor serta usaha untuk menghilangkan minyak di kulit yang malah membuat kulit dehidrasi. Kulit yang dehidrasi pun dapat meningkatkan jerawat karena tubuh jadi memproduksi lebih banyak minyak untuk meningkatkan fungsi penghalang kulit sehingga pori-pori jadi tersumbat, kata Ratna dalam rilis NourishSkin.

3 dari 4 halaman

Penyebab Kulit Berminyak

Ada berbagai penyebab kulit berminyak. Stres, kelembapan, genetika, dan fluktuasi hormon hanyalah beberapa alasan mengapa wajah berminyak.

Penyebab kulit berminyak cenderung terbagi dalam dua kategori yakni alasan kesehatan dan faktor lingkungan.

Alasan kesehatan yang dapat menyebabkan kulit berminyak termasuk proses yang terjadi di tubuh seperti hormon yang berfluktuasi. Faktor lingkungan seperti kelembaban juga dapat menyebabkan kulit berminyak.

Faktor risiko untuk kulit berminyak meliputi:

- Jenis kelamin laki-laki

- Wanita premenopause selama ovulasi

- Iklim lembab atau musim panas

- Keturunan Afrika-Amerika

- Kondisi kronis yang memengaruhi kadar hormon.

Minyak kulit diproduksi oleh kelenjar sebaceous di kulit. Kelenjar ini terletak di seluruh kulit. Namun, yang paling mungkin menghasilkan terlalu banyak minyak atau sebum terletak di kulit kepala, wajah, dan tubuh bagian atas.

Sebum memiliki banyak manfaat, antara lain melumasi kulit, sifat antibakteri, pelindung sinar matahari, pengaturan peradangan, dan penyembuhan luka. Namun, kelebihan pasokan sebum dapat menyebabkan kulit mengkilap, berminyak, berjerawat, dan iritasi kulit, seperti melansir Very Well Health.

4 dari 4 halaman

Perawatan di Rumah

Kulit berminyak dapat diatasi dengan perawatan di rumah. Ini dapat membantu mengurangi jumlah minyak pada kulit dan mencegah komplikasi seperti jerawat dan kemerahan.

Namun, banyak dari perawatan ini tidak akan mengatasi penyebab yang mendasari kelebihan produksi sebum. Jika kulit berminyak disebabkan oleh hormon, misalnya, dapat ditangani di rumah tetapi tidak dapat disembuhkan.

Beberapa langkah merawat kulit berminyak di rumah adalah:

Cuci Muka Dua Kali Sehari

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi kulit berminyak adalah dengan mencuci muka dua kali sehari. Gunakan pembersih lembut dengan air setiap pagi dan malam, cuci lagi setelah aktivitas yang berat.

Tidak perlu mencuci terlalu sering karena dapat mengiritasi kulit dan menghasilkan lebih banyak minyak. Saat mencuci kulit, gunakan gerakan melingkar yang lembut alih-alih menggosok.

Gunakan Pelembab

Menggunakan pelembab harian adalah cara penting untuk mengatasi kulit berminyak. Ketika kulit terlalu kering, itu merangsang tubuh untuk menghasilkan lebih banyak minyak untuk melembabkannya. Cari pelembab yang lembut dan bebas minyak dengan tabir surya dan oleskan setiap pagi.

Gunakan Kertas Minyak

Gunakan kertas minyak sepanjang hari untuk menyerap minyak berlebih. Kertas minyak bagus untuk perawatan saat bepergian. Usap wajah dengan lembut dan cobalah untuk tidak menggosokkan kertas pada kulit karena ini dapat menyebarkan minyak.

Selain itu, hindari menyentuh wajah. Tangan dapat memindahkan kotoran, minyak, dan bakteri ke wajah kita, yang menyebabkan penumpukan minyak.

Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya