Alasan Jepang Bisa Bersinar Meski Masuk Grup Neraka Piala Dunia 2022

Mampu menjadi juara di Grup E yang dinilai sebagai grup neraka membuat Jepang mencatatkan rapor apik sepak bola Asia di kancah internasional.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Des 2022, 04:00 WIB
Pemain Timnas Jepang, Takuma Asano (kanan) mencetak gol kedua Jepang ke gawang Timnas Jerman dalam laga matchday pertama Grup E Piala Dunia 2022 di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, Rabu (23/11/2022) malam WIB. (AP/Ricardo Mazalan)

Liputan6.com, Yogyakarta - Timnas Jepang membuktikan performa luar biasanya di Piala Dunia 2022 Qatar. Samurai biru mencatatkan diri sebagai juara Grup E dan berhasil lolos ke 16 besar.

Bahkan, tim asuhan Hajime Moriyasu ini berhasil mengalahkan dua juara dunia, yakni Jerman dan Spanyol. Mampu menjadi juara di Grup E yang dinilai sebagai grup neraka membuat Jepang mencatatkan rapor apik bagi sepak bola Asia di kancah internasional.

Saat ini, Timnas Jepang adalah salah satu tim terbaik di Asia. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keikutsertaan tim ini ke Piala Dunia sejak 1998.

Meski belum pernah juara, Timnas Jepang tetap membuktikan kualitasnya dengan menjadi bagian dari pesta sepak bola terbesar itu. Mengutip dari beberapa sumber, kebangkitan sepak bola Jepang dimulai sejak berakhirnya Perang Dunia II pada 1945.

Usai kalah dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha bangkit dengan membangun berbagai sisi kehidupan, termasuk dari sisi olahraga. Pada 1950, Jepang bergabung dengan FIFA. Hingga empat tahun setelahnya, Jepang bergabung dengan AFC.

Pertumbuhan sepak bola Jepang memang tak dilalui secara instan. Untuk dapat sehebat sekarang, Timnas Jepang harus berjuang ekstra untuk bisa menjadi yang terbaik di Asia.

Pada 1968, Timnas Jepang mampu membuat kejutan dengan merebut medali perunggu di Olimpiade Meksiko. Pada era 1990-an, dunia sepak bola Jepang mengambil langkah besar dengan membenahi tubuh mereka secara keseluruhan.

Salah satu perubahan besar tersebut adalah membubarkan kompetisi semi-profesional Japan Soccer League pada 1991. Kompetisi tersebut kemudian diganti dengan J League.

Pada 1993, J Leage pertama kali digelar. Saat itu, mereka mendatangkan beberapa pesepak bola kelas dunia untuk menarik animo penonton, seperti Zico, Gary Lineker, hingga Dragan Stojkovic.

Tak disangka, kedatangan mereka menghidupkan antusias rakyat Jepang terhadap sepak bola. Pasalnya, pada tahun tersebut, sepak bola masih kalah populer dari bisbol.

Perubahan besar-besaran dalam tubuh sepak bola Jepang juga mendorong Samurai Biru mencatat prestasi. Pada Piala Asia 1992, Timnas Jepang berhasil mengantongi gelar sebagai juara.

Barulah pada 1998, Timnas Jepang mengukir sejarah besar dengan lolos ke Piala Dunia di Prancis. Sejak saat itu, Timnas Jepang selalu lolos ke Piala Dunia.

Sementara itu, Timnas Jepang adalah tim dengan koleksi gelar Piala Asia terbanyak. Tercatat, Timnas Jepang telah empat kali menjadi juara di Piala Asia, yakni pada 1992, 2000, 2004, dan 2011.

 

(Resla Aknaita Chak)

2 dari 2 halaman

Tampil Memukau di Piala Dunia 2022

Gemilangnya prestasi Timnas Jepang juga kembali terbukti saat melawan Spanyol, Jumat (2/12/2022) dini hari. Berhasil menggebuk Spanyol dengan skor 2-1, membuat mereka memuncaki klasemen Grup E dan otomatis lolos ke 16 besar.

Sementara itu, runner-up Grup E diduduki oleh Spanyol dengan selisih dua poin dari Jepang. Spanyol unggul selisih gol dibandingkan dengan Jerman yang mengalahkan Kosta Rika dengan skor 4-2.

Dengan hasil tersebut, dua tim dari Grup E yang lolos ke 16 besar adalah Jepang dan Spanyol. Sementara itu, bisa dipastikan Jerman dan Kosta Rika gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya