Masa Depan Tak Pasti, Antonio Conte Dinilai Masih Betah Tangani Tottenham Hotspur

Asisten pelatih Tottenham Hotspur Cristian Stellini menegaskan bahwa Antonio Conte masih merasa senang dan betah di klub.

oleh AY Yustiawan diperbarui 10 Nov 2022, 23:00 WIB
Reaksi Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte dalam pertandingan Liga Inggris melawan Manchester United di Old Trafford, Kamis (20/10/2022) dini hari WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta Antonio Conte, yang telah menghabiskan lebih dari satu tahun bertanggung jawab atas Tottenham Hotspur, menghadapi masa depan yang tidak pasti di London Utara. Pasalnya, kontrak Conte akan berakhir pada akhir musim.

Namun, sebuah laporan baru-baru ini mengklaim bahwa pelatih berusia 53 tahun itu telah membuka pembicaraan dengan Tottenham untuk memperpanjang masa tinggalnya di klub.

Conte tidak pernah melatih selama lebih dari tiga tahun di klub yang sama. Masa jabatannya di Juventus antara musim 2011 dan 2014 tercatat sebagai waktu terlama dalam karier manajerialnya.

Tiga peran manajerial pelatih asal Italia ini sebelumnya dengan Inter Milan, Chelsea dan tim nasional Italia membuatnya bertahan tidak lebih dari dua tahun.

Terlepas dari spekulasi tentang masa depan jangka panjangnya, asisten pelatih Tottenham Hotspur Cristian Stellini, yang juga asisten Conte di Juventus – percaya bahwa bos Spurs tidak layak disebut sebagai manajer jangka pendek.

“Ini adalah saran yang tidak adil. Dia mendorong dirinya sendiri ke level yang lebih tinggi. begitu tinggi dalam pekerjaannya," katanya.

2 dari 5 halaman

Meningkat

Antonio Conte. Pelatih berusia 53 tahun yang sejak November 2021 menangani Tottenham Hotspur usai menggantikan Nuno Espirito Santo yang dipecat saat musim 2021/2022 telah berjalan ini sebelumnya juga sempat membesut Chelsea di Liga Inggris selama 2 musim pada 2016/2017 dan 2017/2018. Bersama Chelsea ia mampu meraih gelar Liga Inggris pada musim perdananya. Sementara bersama Spurs, ia sukses meloloskan Harry Kane dkk ke Liga Champions musim ini. Saat ini ia tengah dibujuk Juventus untuk pulang kampung menggantikan posisi Massimiliano Allegri. (AFP/Glyn Kirk)

“Dia sangat bersemangat. Di setiap klub dia membawa klub dalam satu posisi dan dia meningkatkan level setiap saat. Sekarang kami bekerja dengan baik. Tim meningkat, semua pemain meningkatkan diri dan kami senang. Tidak ada masalah. Kami senang berada di sini dan kami merasa baik," kata Stellini.

Stellini juga mengecilkan pendapat bahwa Conte telah mengambil tantangan yang berbeda di Spurs dibandingkan dengan klub sebelumnya. seperti Chelsea, Juventus dan Italia. Dia sudah memiliki fondasi yang sesuai dengan filosofinya.

3 dari 5 halaman

Berbeda

Kejadian tersebut bermula saat Harry Kane mencetak gol di menit ke-90+4. Gol yang seharusnya bisa memastikan Tottenham menang di kandang sendiri dan melaju ke babak gugur. (AP/Ian Walton)

"Tidak benar apa yang Anda katakan, karena Antonio pernah menangani klub-klub yang menang di masa lalu, tetapi sudah lama mereka tidak menang, jadi berbeda," kata Stellini seperti dikutip football.london.

“Jika Anda mulai bekerja untuk memenangkan sesuatu, maka Anda mengubah sesuatu dalam pikiran Anda dan semua orang di klub," ujarnya. .

4 dari 5 halaman

Bersabar

3. Antonio Conte – Pria asal Italia ini telah berhasil mempersembahkan gelar juara bagi Juventus dan Chelsea. Prestasi tersebut membuat Inter Milan menunjuknya sebagai juru taktik untuk mengembalikan masa kejayaan La Beneamata. (AP/Luca Bruno)

Conte telah melihat timnya menderita kekalahan beruntun dalam waktu tiga hari, dengan kekalahan kandang 1-2 melawan Liverpool di Liga Inggris pada hari Minggu diikuti oleh kekalahan tandang 0-2 melawan Nottingham Forest di Piala Liga putran ketiga, Rabu malam atau Kamis dini hari WIB (10/11/2022).

Conte meminta pendukung Spurs untuk memberi timnya "waktu dan kesabaran" setelah kekalahan melawan Liverpool, dan sejak itu dia menyarankan bahwa kelelahan adalah faktor kekalahan mereka melawan Forest.

"Saya pikir mungkin malam ini energinya sangat buruk bagi kami. Jangan lupa itu adalah pertandingan ke-12 dalam waktu yang sangat singkat," kata Conte kepada wartawan setelah pertandingan di City Ground.

5 dari 5 halaman

Terima Kasih

Conte yang murka dengan keputusan tersebut lalu melayangkan protes keras terhadap wasit dan kinerja VAR yang dinilainya telah memberi banyak kerusakan di dalam pertandingan. Sampai kemudian, Makkelie memberikan Conte hadiah berupa kartu merah. (AFP/Ben Stansall)

“Dalam pikiran dan hati kami, kami datang dengan keinginan untuk mengatasi lawan dan untuk alasan ini jika Anda bertanya kepada saya apakah ada yang salah dengan pemain saya, saya tidak akan mengatakannya kepada Anda, karena saya hanya mengucapkan terima kasih kepada para pemain saya," ujarnya.

“Mereka benar-benar lelah. Saya mencoba mengelola situasi, misalnya di lini tengah dengan [Pierre-Emile] Hojbjerg di babak pertama dan [Rodrigo] Bentancur di babak kedua karena mereka sangat lelah dengan risiko cedera."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya