Vaksin Menyiapkan Sistem Imun Tubuh yang Meringankan Gejala saat Terpapar Covid-19

Vaksinasi masih jadi salah satu senjata melawan virus COVID-19.  

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2022, 13:00 WIB
Petugas kesehatan memberikan vaksin booster dosis kedua atau vaksinasi dosis keempat untuk tenaga kesehatan relawan yang bertugas di RSDC, Wisma Atlit, Kemayoran, Jakarta. Rabu (3/8/2022). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai melaksanakan pemberian vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua bagi para tenaga kesehatan (nakes). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi masih jadi salah satu senjata melawan virus COVID-19. Setelah beberapa rangkaian vaksinasi yang sudah berjalan dari setahun lalu, saat ini pemerintah sedang gencar mengimbau masyarakat untuk vaksin booster.

Pemerintah tengah memfokuskan untuk memberikan vaksinasi booster kedua atau rangkaian vaksinasi keempat untuk tenaga kesehatan dan menyusul untuk masyarakat yang diutamakan bagi lansia dan masyarakat dengan komobid.

Ketua Umum Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralumni), Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD, K-AI, menyebut, alasan booster diberikan karena antibodi yang dihasilkan oleh vaksin itu sendiri akan menurun dalam jangka waktu tiga sampai enam bulan.

"Kita masih dalam tahap pengembangan vaksin, mungkin nanti akan menjadi seperti vaksin influenza kalau sudah endemik, jadi artinya nanti disesuaikan kembali mutasinya," ujar Prof. Iris, saat menjadi pembicara di Virtual Class Liputan6.com dengan tema “Berkali-kali Vaksin, Masih Kena Covid-19, Kenapa?”, Senin (29/8), yang juga dihadiri Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe.

Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD, K-AI (kanan bawah), dan dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD (kanan atas) dalam Virtual Class Liputan6.com, Senin (29/8). (Istimewa)

Ia menegaskan, vaksinasi bukan alat untuk pencegahan. Tujuan utama vaksinasi adalah menyiapkan sitem imun tubuh yang membantu meringankan gejala ketika terpapar virus COVID-19.

Senjata utama untuk pencegahannya adalah masker dan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, juga kita harus mengkonsumsi makanan sehat, istirahat dan olahraga dengan cukup.

"Ini adalah satu kesatuan, kurang satu aja, bisa menimbulkan celah untuk virus masuk ke dalam tubuh kita,” dia menambahkan.

(Hinggis Leonanda/Universitas Multimedia Nusantara)

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya