Peserta Unjuk Rasa Batal Lempar Botol Air Seni ke Gedung Kominfo, Ini Alasannya

Blok Politik Pelajar menggurungkan niat melempar botol berisi air seni ke Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Agu 2022, 15:04 WIB
Ilustrasi unjuk rasa. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Blok Politik Pelajar menggurungkan niat melempar botol berisi air seni ke Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pelemparan botol berisi air seni masuk ke dalam rangkaian unjuk rasa yang digelar hari ini, Senin (1/8/2022).

"Kami Blok Politik Pelajar mengurungkan untuk melakukan aksi dengan seruan “Ramai-Ramai Lempar Botol Pipis ke Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI)” yang sedianya dilakukan pada Senin, 1 Agustus 2022," tulis rilis Blok Politik Pelajar seperti dikutip, Senin.

Blok Politik Pelajar menyampaikan, pertimbangan pembatalan pelemparan botol berisi air seni antara lain menghargai proses advokasi yang sedang dilakukanoleh Koalisi Advokasi Permenkominfo 5/2020. Pertemuan audiensi antara koalisi dengan Kemkominfo dalam waktu dekat. Meski blok Politik Pelajar sebenarnya tidak tergabung ke dalam koalisi tersebut.

"Blok Politik Pelajar lebih baik memutuskan untuk mengurungkan aksi ini daripada dilihat sebagai penyulut kegagalan advokasi di kemudian hari," ucapnya.

Perwakilan Blok Politik Pelajar tetap akan bertanggung jawab atas situasi di lokasi dengan tetap hadir di lokasi.

"Kami juga menyebarkan informasi ini kepada publik yang tidak mengetahui informasi terbaru dan telah hadir di lokasi, serta upaya menghindari adanya penangkapan oleh kepolisian," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah massa akan menggelar aksi demo di depan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta Pusat. Ajakan demoke Kominfo ini beredar di media sosial.

Seruan unjuk rasa di media sosial ini juga menggunakan tagar #blokirKominfo. Bahkan, dalam selebaran itu juga mengajak peserta aksi menyiapkan botol berisi air kencing untuk dilempar ke Gedung Kominfo.

"Ramai-ramai Lempar Botol Pipis ke Kementerian Komunikasi dan Informatika," bunyi seruan di poster demo seperti dilihat, Senin (1/8/2022).

 

2 dari 2 halaman

Polisi Turunkan 100 Personel

Terkait hal ini, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengaku telah mengetahui adanya rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah aliansi massa. Informasi diperoleh dari flayer yang beredar di media sosial.

Sementara, koordinator massa hingga kini diketahui belum menyampaikan surat pemberitahuan terkait aksi demonstrasi tersebut.

"Kami baru dapat flyer ya. Saya cek ke intel sepertinya itu belum ada pemberitahuannya," kata dia saat dihubungi, Senin (1/8/2022).

Komarudin menerangkan, kepolisian dalam hal ini tetap mengerahkan pasukan untuk mengawal jalannya aksi unjuk rasa. Sebanyak 100 personel diturunkan ke lokasi.

"Sudah kita siapkan pasukan personel terbuka dan tertutup untuk antisipasi. Termasuk tim tindak kita siapkan. Sementara jumlahnya satu SSK (Satuan Setingkat Kompi)," ujar dia.

Komarudin mengimbau kepada peserta unjuk rasa untuk mentaati peraturan yang berlaku. Komarudin tak segan menindak peserta yang kedapatan melanggar aturan. Dalam hal ini, Komarudin menyinggung rencana mereka melempar botol berisi air kencing.

"Siapapun masyarakat boleh menyampaikan pendapatnya di muka umum sepanjang tidak menabrak aturan. Kalau kita temukan itu (yang melempar botol berisi air seni) ya kita amankan," ujar dia.

Sementara itu, skenario pengalihan maupun rekayasa lalu lintas bersifat situasional. "Situasional. Kalau tidak perlu dialihkan ya tidak dialihkan," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya