PAN soal Jokowi Akan Kunjungi Rusia dan Ukraina: Upaya Membawa Pesan Damai

Rizki, rencana kunjungan Presiden Jokowi akan memperkuat kesan politik bebas aktif Indonesia yang berorientasi pada kemanusiaan dan mengedepankan perdamaian.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Jun 2022, 14:00 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi I DPR RI fraksi PAN, Ahmad Rizki Sadig mengapresiasi langkah politik luar negeri Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dengan adanya agenda mengunjungi Ukraina dan Rusia setelah lawatan ke Jerman untuk hadiri KTT G7 pada tanggal 26-28 Juni mendatang.

"Mengapresiasi Presiden Jokowi yang akan melakukan lawatan ke Ukraina dan Rusia untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin. Langkah ini adalah bentuk implementasi Undang-Undang Dasar kita dalam rangka turut menjaga perdamaian dunia," kata dia kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).

Menurut Rizki, rencana kunjungan Presiden Jokowi akan memperkuat kesan politik bebas aktif Indonesia yang berorientasi pada kemanusiaan dan mengedepankan perdamaian antara kedua negara yang tengah berkonflik.

"Momen ini akan memberikan pesan kepada seluruh dunia bahwa Indonesia menjunjung tinggi politik bebas aktif yang mendorong perdamaian kedua negara dan berorientasi pada isu kemanusiaan yang terjadi di sana," ungkap dia.

Diharapkan, lanjut Rizki, kunjungan Jokowi ini bisa menjadi titik temu.

"Selain itu, konflik Ukraina dan Rusia ini disinyalir telah membawa banyak masalah bagi dunia, baik krisis energi serta kelangkaan pangan yang memicu terjadinya inflasi yang membuat sejumlah negara di jurang resesi. Tentu kunjungan Jokowi ini diharapkan bisa menjadi titik temu perdamaian dan stabilitas global," jelas dia.

 

2 dari 3 halaman

Bisa Berbangga

Rizki menyatakan, Indonesia dapat berbangga dengan kunjungan tersebut lantaran membuat Presiden Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang menyambangi Rusia dan Ukraina.

"Kalau lawatan ini terselenggara, ini akan menjadi sejarah besar di mana Presiden Indonesia akan menjadi pemimpin negara Asia pertama yang kunjungi Ukraina dan Rusia," kata Rizki.

Lebih lanjut, sangat wajar apabila Indonesia sebagai bagian dari negara G20 dan anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group bentukan Sekjen PBB turut berkontribusi dalam penyelesaian konflik pelik Ukraina-Rusia. Masyarakat pun diharapkan dapat mendukung segala bentuk politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, demi mewujudkan perdamaian dunia.

"Mengajak masyarakat Indonesia agar tetap mendukung segala bentuk politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif demi mewujudkan perdamaian dunia. Tidak hanya pada konflik Ukraina-Rusia, tetapi juga di titik konflik dengan isu kemanusiaan lainnya seperti yang terjadi di Palestina," Rizki menandaskan.

 

3 dari 3 halaman

Jokowi Akan Bertolak ke Rusia dan Ukraina

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan akan bertolak ke Moskow, Rusia dan Kiev, Ukraina. Kunjungan dilakukan di tengah situasi perang antara Rusia dan Ukraina.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Tri Budi Utomo memastikan pihaknya akan memberikan pengamanan ekstra ketat terhadap Presiden Jokowi dan rombongan Istana yang bertolak ke Rusia.

Dia mengatakan, pasukan yang diterjunkan telah menjalani serangkaian latihan dalam berbagai situasi teknis di lapangan.

“Pertama dari internal kita sendiri kita sudah mulai dari beberapa minggu lalu kita sudah mulai latihan sampai hari ini sudah selesai. Kita latihan terkait dengan bagaimana kira-kira kegiatan ataupun kejadian apa yang harus kita antisipasi, kita sudah latihan,” kata Tri kepada awak media saat dikonfirmasi, Kamis (23/6/2022).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya