Genjot Kredit, BTN Perkuat Layanan KPR untuk Milenial

Menjelang kuartal terakhir tahun 2021, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN memacu penyaluran kreditnya, khususnya di segmen KPR Non Subsidi

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2021, 20:45 WIB
Nasabah bertransaksi di salah satu kantor cabang Bank BTN di Jakarta, Kamis (7/10/2021). Sesuai aturan pemerintah terkait pelonggaran PPKM, Bank BTN mengubah jam layanan di jaringan kantor perseroan menjadi pukul 08.00-15.00 WIB. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang kuartal terakhir tahun 2021, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN memacu penyaluran kreditnya, khususnya di segmen KPR Non Subsidi. Salah satunya dengan mengenalkan fitur anyar Graduated Payment Mortgage dalam produk KPR BTN Gaess for Millenial.

Fitur Graduated Payment Mortgage (GPM) merupakan salah satu solusi untuk milenial dalam mendapatkan pembayaran angsuran di beberapa tahun pertama yang lebih ringan dengan perhitungan suku bunga kredit yang lebih kompetitif.

“Fitur ini menjawab kebutuhan para milenial dalam membeli hunian dan keringanan dalam membayar angsuran sesuai dengan perencanaan finansial mereka karena pada tahun-tahun awal biasanya mereka masih beradaptasi dengan cicilan KPR,” kata Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu usai meluncurkan fitur GPM KPR BTN Gaess For Milenial di Jakarta, Kamis (28/10/2021).

Jadi, fitur GPM memiliki keunggulan utama diantaranya Suku bunga promo lebih rendah dan diperhitungkan secara berjenjang yaitu sebesar 4,75 persen selama 2 tahun pertama pinjaman, dibandingkan dengan KPR biasa yang menggunakan skema fix and cap (bunga naik 1 persen tiap tahun selama 3 tahun pertama), sehingga besar angsuran GPM lebih rendah dibanding angsuran KPR reguler pada awal masa kredit. Setelah itu, pembayaran angsuran akan meningkat secara stabil sesuai dengan asumsi kenaikan penghasilan calon debitur setiap tahunnya.

“Dengan  fitur ini para milenial masih memiliki  kelonggaran finansial untuk membeli kebutuhan rumah lainnya seperti furniture, kitchen set atau kebutuhan lain yang saat itu mendesak,” kata Nixon.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar menambahkan syarat nasabah yang dapat menikmati fitur GPM dalam produk KPR BTN Gaess For Millenial.

Pertama, harus berusia 21-35 tahun. Kedua, memiliki pekerjaan dan status sebagai karyawan tetap dengan penghasilan tetap.

“Dengan fitur GPM, menurut Hirwandi milenials dapat membayar cicilan yang lebih terjangkau. Misalkan jika milenials membeli rumah seharga Rp 500 juta dengan uang muka 5 persen, maka angsuran awal dengan fitur GPM, hanya perlu mencicil Rp 2,8 juta per bulan. Sementara tanpa fitur GPM cicilannya akan mencapai sekitar Rp 3,1 juta,” kata Hirwandi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kejar Target Pertumbuhan Kredit Non Subsidi

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/2/2021). Bank BTN menargetkan realisasi KPR mencapai lebih 200 ribu rumah pada 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dengan penambahan fitur anyar pada KPR BTN Gaess For Millenial, Hirwandi optimistis Bank BTN dapat mengejar pertumbuhan KPR Non Subsidi. Adapun realisasi KPR BTN Gaess For Millenial  sejak tahun 2019 sampai dengan September 2021 telah mencapai Rp 15,2 triliun. 

Sementara Bank BTN mematok target realisasi kredit consumer non subsidi untuk semua produk adalah sekitar Rp 10,3 triliun pada tahun 2021. Berdasarkan catatan Bank BTN, perseroan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun per 30 September 2021 atau naik 6,03 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp254,91 triliun.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BBTN dengan kenaikan sebesar 11,74 persen yoy menjadi Rp129,98 triliun pada 30 September 2021.

Kenaikan penyaluran KPR Subsidi tersebut membuat Bank BTN masih mendominasi pangsa KPR Subsidi sebesar 86 persen. Adapun KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11 persen yoy menjadi Rp81,88 triliun per 30 September 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya