Presiden Jokowi: BUMN Sakit Dapat Suntikan PMN, Terlalu Enak!

Menurut Jokowi, pimpinan BUMN adalah orang-orang pilihan yang harus menjunjung profesionalisme untuk menciptakan kompetisi.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Okt 2021, 16:55 WIB
Pengarahan Presiden Jokowi kepada Direktur Utama BUMN. Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir. (Dok. Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa selama ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu sering mendapat proteksi. Menurutnya, jika BUMN sakit lebih baik langsung ditutup. 

"Sakit tambahi PMN (Penyertaan Modal Negara), sakit suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," kata Jokowi dalam pengarahan kepada Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, seperti dikutip dari Youtube, Sekretariat Presiden, Minggu (17/10/2021).

Menurut Jokowi, adanya proteksi yang salah satunya dalam bentuk PMN tersebut akan mengurangi nilai-nilai yang seharusnya diperjuangkan oleh BUMN.

BUMN seharusnya mampu untuk berkompetisi baik dengan perusahaan swasta dan dunia internasional. BUMN harus mampu mengambil risiko.

Menurut Jokowi, pimpinan BUMN adalah orang-orang pilihan yang harus menjunjung profesionalisme untuk menciptakan kompetisi dan berani mengambil risiko. Jokowi juga meminta kepada para pimpinan BUMN untuk membawa perusahaan bersaing ke tingkat internasional atau go global

Banyak tantangan yang harus dihadapi saat ini. Mulai dari revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, pandemi Covid-19 dan beberapa hal lain. Jika hal ini tidak ditanggapi dengan profesionalisme maka BUMN akan tergilas.

Menurut Jokowi, jika ada BUMN yang kondisinya sakit atau sulit untuk diselamatkan maka lebih baik ditutup saja. 

"Kalau Pak Menteri sampaikan ada perusahaan seperti ini (sakit), kondisi seperti ini, tutup saja! Tidak ada selamat-selamatin kalau sudah begitu," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Curhat Erick Thohir 2 Tahun Pikul Tugas Menteri BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir. (Dok. Kementerian BUMN)

Erick Thohir bercerita pengalamannya selama dua tahun menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Cerita tersebut ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara pengarahan Presiden RI kepada Para Direktur Utama BUMN.

"Terus terang beban karena ini jumlahnya besar sekali jumlahnya," Kata Erick dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (17/10/2021).

Namun, Erick melanjutkan, Kementerian BUMN tidak mundur dan langsung bergerak dengan meluncurkan lima prioritas utama yang langsung disosialisasikan kepada seluruh BUMN.

Langkah selanjutnya adalah mencari core value dari manusia di BUMN. Dari situ maka kemudian muncul AKHLAK yang merupakan Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

Ini menjadi sebagai standar nilai perilaku yang menjadi pedoman dalam berbudaya kerja dalam mewujudkan spirit BUMN Untuk Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya