Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Cemas Berlebihan

Yang menyebabkan cemas berlebihan bisa dari faktor genetik dan faktor lingkungan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2021, 17:18 WIB
ilustrasi kecemasan (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Seseorang yang merasakan cemas atau anxiety ketika berada di situasi yang menimbulkan rasa takut dan khawatir, merupakan hal yang wajar.

Kecemasan adalah respons alami yang dari tubuh ketika seseorang sedang stres. Namun, jika perasaan cemas itu berlebihan, dapat bertahan lebih dari enam bulan dan mengganggu hidup Anda, mungkin Anda mengalami cemas berlebihan dan perlu diwaspadai.

Gangguan kecemasan merupakan bentuk paling umum dari gangguan emosional dan yang dapat dirasakan pada orang dewasa dan remaja.

Bagi sebagian individu yang mengalami gangguan kecemasan biasanya mengalami beberapa gejala tertentu yaitu peningkatan denyut jantung, sesak nafas, gelisah, kesulitan dalam berkonsentrasi, berkeringat dan gangguan tidur. 

Yang menyebabkan cemas berlebihan bisa dari faktor genetik dan faktor lingkungan. Peneliti mengatakan bahwa area di otak bertanggung jawab untuk mengendalikan rasa takut. Memiliki gangguan kecemasan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup. Namun bila seseorang dengan kasus yang lebih parah, pengobatan dan psikoterapi dapat membantu mengatasinya.

Untuk itu, ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan kecemasan tanpa obat-obatan. Penasaran apa saja caranya? Berikut ulasannya, seperti melansir dari Healthline, Kamis (19/8/2021).

2 dari 6 halaman

1. Berteriak

Ilustrasi Berteriak Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Anda dapat belajar menerima bahwa tidak semua pikiran yang mengganggu Anda adalah alasan yang yang sah untuk merasa khawatir.

Salah satu cara terbaik dalam mengatasi kecemasan adalah berbicara dengan orang Anda percayai. Tetapi ada cara yang lebih baik lagi yaitu berteriak sekencang-kencangnya. 

Dengan berteriak, Anda dapat meluapkan rasa emosi, kecemasan dan frustasi yang terpendam. Kemudian Anda bisa berteriak sekuat tenaga, memukul bantal, atau apapun yang dapat membantu Anda mengeluarkannya.  

3 dari 6 halaman

2. Melakukan Aktivitas Fisik

Ilustrasi yoga (Sumber: pixabay)

Berolahraga juga dapat menjadi salah satu hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi pikiran yang sedang kalut. Kadar endorfin dan serotonin dapat meningkat dengan melakukan aktivitas fisik. Kadar ini dapat membantu Anda merasa lebih baik secara emosional. Ketika sudah membaik maka pikiran akan juga akan ikut membaik seiring berjalannya waktu. 

Kegiatan berolahraga juga dapat mengalihkan pikiran Anda dari masalah yang Anda alami. Setidaknya lakukan aktivitas fisik seperti yoga, selama 30 menit dalam sehari dan lakukan sebanyak tiga sampai lima hari dalam seminggu. 

4 dari 6 halaman

3. Mengurangi Konsumsi Kafein

Ilustrasi Kopi Credit: pexels.com/Dominika

Mengkonsumsi kopi, cokelat atau soda bisa membantu Anda merasa jauh lebih baik. Namun jika Anda mengonsumsi kafein secara berlebihan, akan membuat kecemasan Anda semakin memburuk. 

Kafein dapat memberikan kejutan pada sistem saraf yang dapat meningkatkan energi Anda. Namun bila berada di bawah tekanan, hal tersebut dapat memicu serangan kecemasan, meningkatkan detak jantung.

Anda tidak harus sepenuhnya berhenti atau lepas dari kafein tetapi Anda dapat menguranginya sedikit demi sedikit.

Bila Anda sudah mulai terbiasa, mulailah perlahan-lahan mengganti makanan atau minuman Anda yang tidak mengandung kafein seperti teh herbal tanpa kafein yang dapat menenangkan pikiran Anda. 

5 dari 6 halaman

4. Waktu Tidur yang Cukup

Ilustrasi Tidur Credit: pexels.com/Olive

Dari padatnya jadwal sehari-hari Anda, luangkan waktu tidur yang cukup. Bila Anda mengalami kesulitan untuk tidur atau insomnia, kurang tidur yang cukup parah dapat membuat Anda rentan terhadap kecemasan. 

Berusahalah untuk mendapatkan waktu tidur selama delapan hingga sembilan jam setiap malam. Sebelum tidur, Anda dapat melakukan berbagai rutinitas yang menenangkan seperti membaca buku. Persiapan yang baik sebelum tidur, akan mendapatkan kualitas tidur yang baik dan bangun di pagi hari dengan keadaan tubuh yang lebih segar.

6 dari 6 halaman

5. Jangan Melewatkan Waktu Makan

ilustrasi diet makan sayur/Photo by Louis Hansel on Unsplash

Melewati waktu makan akan memperburuk kecemasan Anda. Ketika seseorang tidak makan, gula darah menjadi turun dan menyebabkan pelepasan hormon stres yang disebut kortisol.

Kortisol ini dapat membantu Anda terlihat lebih baik di bawah tekanan, tetapi juga dapat membuat Anda merasa lebih buruk bila sudah rentan terhadap kecemasan. 

Memerlukan asupan makanan bukan berarti mengkonsumsi gula dan junk food secara berlebihan. Gula menyebabkan gejala fisik kecemasan seperti gugup dan gemetar, dan mengonsumsi gula berlebih dapat membuat Anda mengalami serangan panik. 

Konsumsilah lebih banyak protein, buah-buahan, sayuran dan lemah sehat ke dalam makanan Anda. Selain itu, cobalah untuk menghindari konsumsi gula dan karbohidrat olahan. 

 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya