PKS Minta Alokasi Oksigen Industri Dialihkan ke Medis

Ketua DPP PKS Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah segera mendorong produsen dan distributor gas, asosiasi pengusaha, seperti Apindo, Kadin bersama memenuhi kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Jul 2021, 10:47 WIB
Sebuah tabung terlihat di tempat pengisian Oxygen Medical di kawasan Jalan Minang Kabau, Jakarta, Senin (28/6/2021). Permintaan pengisian oksigen di agen tabung oksigen di Jakarta alami peningkatan seiring lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi dalam satu pekan terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PKS Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah segera mendorong produsen dan distributor gas, asosiasi pengusaha, seperti Apindo, Kadin bersama memenuhi kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19.

"Pemerintah buat kebijakan agar rantai pasok oksigen sampai ke konsumen masyarakat lebih dipangkas, tidak lagi melalui agen atau distributor kecil. Tapi langsung dari distributor utama. Lakukan semacam operasi pasokan langsung ke masyarakat dan faskes yang membutuhkan untuk penanganan pasien COVID-19," kata Mufia dalam keterangannya, Senin (5/7/2021).

Ia juga menyarankan agar alokasi oksigen untuk industri dialihkan untuk kepentingan medis.

“Produsen oksigen, baik swasta maupun BUMN, harus memprioritaskan produksi untuk mendukung kebutuhan oksigen untuk medis. BUMN harus menjadi yang terdepan dalam situasi darurat oksigen ini," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Awasi Kenaikan Harga Tabung Oksigen

Selain itu, Mufida meminta pemerintah mengawasi kenaikan harga tabung oksigen. TNI dan Polri bisa mengawasi kenaikan harga tabung yang tak wajar.

"Saya mendapatkan informasi kalau harga sudah meningkat tidak wajar, sampai 500 persen. Harga tabung yang biasa Rp 500 ribu melonjak sampai Rp 2,5 juta," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya