Wapres Ma'ruf: Eksploitasi Sumber Alam Berlebih Picu Bencana Lingkungan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pengguna manfaat sumber daya alam, untuk tidak melakukan eksploitasi berlebihan. Menurut dia, hal itu dapat berakibat pada rusaknya lingkungan dan kelestarian alam.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Apr 2021, 12:39 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Biro Pers Sekretariat Wapres)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pengguna manfaat sumber daya alam, untuk tidak melakukan eksploitasi berlebihan. Menurut dia, hal itu dapat berakibat pada rusaknya lingkungan dan kelestarian alam.

“Apabila hal ini terjadi secara terus menerus dalam jangka panjang, akan memicu terjadinya perubahan iklim (climate change) yang dampaknya akan merugikan umat manusia," tegas Ma'ruf dalam siaran pers diterima, Jumat (30/4/2021).

Peringatan kerusakan alam, lanjut Ma'ruf, sudah diperingatkan oleh Allah dalam Alquran. Melalui ayatnya, wa laa tufsiduu fil ardhi ba’da ishlahiha [QS. Al A’raf:56]. Yang artinya, “Dan janganlah kamu mengadakan kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya," terang Wapres.

Wapres pun mencontohkan, sebagian bencana alam terjadi adalah akibat perbuatan manusia yang melakukan eksploitasi alam tanpa batas.

“Adanya banjir, tanah longsor akibat penggundulan hutan, penyalahgunaan lahan, dan penebangan liar. Berbagai bencana tersebut telah menimbulkan korban harta benda dan jiwa manusia yang tidak kecil jumlahnya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, menurut Wapres, harus ada upaya konkret, untuk mencegah setiap tindakan pelanggaran eksplorasi alam dan pengetatan hukum yang jelas.

“Kita bersyukur telah ada kesadaran global,untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang dituangkan dalam Paris Agreement atau Perjanjian Paris tahun 2019, yang antara lain memuat komitmen setiap negara dalam mengambil langkah-langkah nasional untuk menurunkan emisi karbon,” pungkas Wapres.

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Alquran Jadi Unsur Penting Kelahiran Ilmu Modern

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa Alquran menjadi unsur penting bagi kelahiran keilmuan modern. Ia berharap, peringatan Nuzulul Quran ini dapat menjadi momentum bagi seluruh umat Islam untuk mendekatkan diri dengan Alquran, meneladani spirit Alquran.

“Karena itulah peringatan Nuzulul Quran tingkat kenegaraan ini merupakan bagian penting, dalam menjaga tradisi keislaman, khususnya dalam mendekatkan Al Quran dengan kehidupan,” ungkap Yaqut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya