Toko Token Berhasil Cetak Rekor Capai Nilai 10,5 juta BNB

Tidak lama setelah diperdagangkan, Toko Token diketahui berhasil mencetak rekor dengan nilai mencapai 10,5 juta BNB.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Apr 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi bursa aset kripto Tokocrypto

Liputan6.com, Jakarta - Toko Token (TKO) telah resmi diperdagangkan di Tokocrypto pada 7 April 2021 pukul 20.00 WIB. Tidak berselang lama, proyek kripto lokal Indonesia itu ternyata berhasil mencetak rekor.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (11/4/2021), nilai TKO diketahui telah mencapai 10,5 juta BNB atau setara dengan USD 4,2 miliar saat Initial Exchange Offering di Launchpad. Adapun jumlah partisipannya mencapai 201.406.

Catatan ini membuat TKO mengalami kenaikan sebesar kurang lebih 3.000 persen dalam 30 menit pertama saat listing di Tokocrypto. Sementara di coinmarketcap, TKO ada di peringkat 233.

Sebagai informasi, TKO merupakan proyek kripto lokal Indonesia pertama yang menyediakan model token hybrid. TKO mengombinasikan tiap keunggulan dari dunia dalam blockchain, yakni CeFi dan DeFi.

Menurut CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai, TKO merupakan solusi yang dibangun untuk pasar Indonesia agar dapat menjangkau tidak hanya layanan keuangan, tapi juga bidang lain, seperti manajemen rantai pasokan, privasi, perlindungan data, dan karya seni lewat bentuk NFT.

"Lahirnya TKO merupakan sebuah pencapaian besar bagi kami. TKO dapat menjadi kendaraan yang paling tepat untuk membantu mewujudkan potensi yang tidak terbatas yang bisa dicapai melalui teknologi blockchain," tutur Kai.

TKO sendiri merupakan token dalam jaringan BEP-20, standar token di Binance Smart Chain (BSC). Total pasokan TKO adalah 500.000.000 dengan harga jual USD 0,10 per TKO dan dapat diperdagangkan dengan BIDR, USDT, BTC, maupun BUSD.

"Dengan teknologi BSC yang menawarkan layanan andal, murah, cepat dan ramah pengguna memungkinkan Indonesia dengan populasi besar sekitar 270 juta orang dapat menikmati sistem keuangan setara dengan negara-negara maju," tutur Kai.

2 dari 3 halaman

Bakal Diterima di Dunia Crypto Internasional

Aplikasi Tokocrypto yang kini meluncur untuk platform Android. (Foto. Tokocrypto)

Founder Evolution Trading, Kurnia Bijaksana juga memprediksi TKO akan mendapatkan respons yang sangat bagus dari kalangan crypto internasional.

Alasannya, menurut Kurnia, token ini menggunakan standar BSC yang memiliki biaya maupun kecepatan transaksi lebih baik dari ETH.

"Selain itu, BSC juga memiliki jumlah pengguna yang banyak, dengan penggguna dari Indonesia cukup mendominasi," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Tokocrypto Resmikan TKO, Proyek Kripto Lokal Pertama di Indonesia

Untuk diketahui, Tokocrypto sendiri meresmikan proyek kripto lokal Indonesia pertama yang bernama Toko Token (TKO) pada bulan lalu. 

TKO menyediakan model token hybrid unik, yang menawarkan utilitas CeFi dan DeFi. Kombinasi itu disebut sebagai langkah maju dalam mewujudkan misi Tokocrypto untuk menerapkan adopsi kripto massal bagi pengguna platform Tokocrypto dan ekosistem TKO.

Pang Xue Kai, CEO di Tokocrypto menyatakan posisi tawar perusahaan sangat unik karena menggabungkan manfaat dari CeFi dan Defi.

"Menawarkan solusi untuk market Indonesia, kami ingin membangun ‘Strategi Indonesia’ untuk masyarakat Indonesia, yang dapat menjangkau semua orang," tutur pria yang akrab disapa Kai tersebut.

Tidak hanya layanan keuangan, kata Kai, TKO juga akan mencakup aspek lainnya, mulai dari manajemen rantai pasokan, privasi, perlindungan data, hingga karya seni berbentuk NFT.

"Dengan dibangun diatas Binance Smart Chain, ini akan membantu kita mewujudkan potensi yang tidak terbatas yang bisa kita capai melalui teknologi blockchain," ujar Kai.

Dalam utilitas CeFi, TKO dapat digunakan dalam program tabungan seperti TKO Deposit, TKO Rebate, TKO Savings, dan TKO Cashback. Sementara dalam kegunaan DeFi, TKO dapat dipakai pada farming pools dan lending.

Selain itu, TKO akan menjadi tulang punggung NFT Market, sehingga dapat digunakan sebagai pembayaran pada TKO NFT Arcade/Marketplace, pasar barang koleksi digital dan aset kreatif dari seniman-seniman baru.

(Dam/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya