Sukses

Harga Jual Timah Menguat, TINS Putar Otak Genjot Produksi

PT Timah Tbk (TINS) mencatat produksi bijih timah sebesar 5.360 ton atau naik 29,5 persen hingga kuartal I 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) mencatat ada kenaikan harga jual timah secara global pada 2024. Namun, pendapatan yang dikumpulkan perusahaan terlihat menurun di kuartal I-2024 ini.

Bursa London Metal Exhange (LME) mencatat ada kenaikan harga logam timah imbas dari kondisi geopolitik global. Termasuk adanya gangguan politik dari negara-negara pengekspor timah. Kondisi ini membuat TINS berupaya meningkatkan skala produksinya.

“Fokus Perseroan pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang dan pembukaan lokasi baru, strategi recovery plan serta program efisiensi berkelanjutan secara perlahan berimbas pada perbaikan kinerja keuangan Perseroan sehingga membukukan laba positif di kuartal I 2024 seiring perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia.” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani dalam keterangan resmi, Kamis (2/5/2024).

Perlu diketahui, harga rata-rata timah CSP di LME sejak Maret 2024 meningkat 12 persen menjadi USD 29.084 per ton. Sementara itu, per kuartal I-2024 ini, TINS membukukan pendapatan Rp 2,06 triliun atau turun 5,3 persen dari Rp 2,17 triliun dari periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi produksi, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 5.360 ton atau naik 29,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4.139 ton. Adapun produksi logam naik 12,7 persen menjadi 4.475 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3.970 ton.

"Sementara penjualan logam timah turun 17 persen menjadi 3.524 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4.246 ton," ucap Fani.

Selanjutnya, harga jual rata-rata logam timah sebesar USD 27.071 per metrik ton atau naik 1,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 26.573 per metrik ton.

Dalam kurun waktu tersebut, PT Timah Tbk mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Singapura 22 persen, Korea Selatan 14 persen, Amerika Serikat 11 persen, Jepang 9 persen, India 8 persen dan Belanda 8 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rencana Selanjutnya

Fani mengatakan, saat ini harga rata-rata timah CSP di LME sejak Maret 2024 meningkat 12 persen menjadi USD 29.084 per ton dari harga rata-rata timah CSP di LME selama tahun 2023 sebesar USD 25.959 per ton. Serta proyeksi harga timah versi Bloomberg berada di kisaran USD 23.000-29.000 per metrik ton.

Fani bilang, sampai kuartal I-2024, TINS telah berupaya untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksiny. Mulai dari produksi tambang di laut dan darat, hingga menambah peralatan tambang serta mengoptimalisasi sisa hasil pengolahan.

"Selanjutnya, Perseroan berupaya mencapai target produksi dengan melakukan beberapa inisiatif strategis seperti peningkatan sumber daya dan cadangan secara organik/anorganik, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer melalui peningkatan recovery, perbaikan tata kelola kemitraan penambangan, optimalisasi produksi melalui percepatan pembukaan lokasi baru serta efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis," pungkas Fani.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2024

Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba bersih positif di kuartal I-2024 ini. Tercatat, laba bersih perusahaan mencapai Rp 29,55 miliar dalam periode Januari-Maret 2024.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani menyampaikan ada lonjakan laba usaha dari periode yang sama tahun lalu. Menurut datanya, pada kuartal I 2024, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 69,7 miliar. Angka ini lebih tinggi dari kuartal I-2023 sebesar Rp21,3 miliar. 

Kuartal I-2024 ini, TINS mencatat pencapaian EBITDA sebesar Rp 335 miliar atau 101 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp333 miliar. 

"Sehingga, di kuartal I 2024 Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 29,55 miliar," ucap Fina dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).

Meski catatan laba bersih perusahaan mengalami kenaikan, namun secara pendapatan TINS mengalami penurunan tipis. Penurunan pendapatan ini terjadi ditengah naiknya harga jual rata-rata logam timah. 

Rinciannya, PT Timah Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun atau menurun 5,3 persen dari Rp 2,17 triliun di kuartal I 2023. Padahal, ada kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 1,9 persen dari USD 26.573 per metrik ton di kuartal I 2023 menjadi USD 27.071 per metrik ton di kuartal I 2024.

Kemudian, ada penurunan harga pokok pendapatan sebesar 7,7 persen dari Rp 1,91 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp 1,76 triliun di kuartal I 2024. 

 

 

 

4 dari 4 halaman

PT Timah Tbk dan Bukit Asam Jajaki Pengembangan PLTS

Sebelumnya, dua anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS), menjajaki potensi kerja sama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lokasi operasional PT Timah.

Sinergi ini merupakan wujud komitmen kedua perusahaan untuk berkontribusi pada konservasi energi, pengurangan emisi, dan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan oleh Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra pada 26 Januari 2023.

Direktur Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo turut menyaksikan penandatanganan. Bukit Asam melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama (BEI) akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional PT Timah. Listrik dari PLTS akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional produksi, penerangan, dan perkantoran yang diharapkan akan berkontribusi pada penurunan emisi dan biaya energi yang lebih efisien.

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Alwin Albar mengatakan, PT Timah bersama Grup MIND ID terus mendukung upaya Pemerintah menuju Net Zero Emission salah satunya dengan penggunaan energi terbarukan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis perusahaan.

"Sejalan dengan visi PT Timah Tbk menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang ramah lingkungan. PT Timah harus tumbuh dengan inovasi. Salah satunya adalah penggunaan energi terbarukan. Selain efisien, juga ramah lingkungan,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2023).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.