PPP Prihatin dengan Demokrat: Pernah Mengalami, Cukup Menyakitkan

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) prihatin dengan kisruh internal Partai Demokrat. Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai, dualisme dalam partai adalah hal yang menyakitkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2021, 11:25 WIB
Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi memberi pemaparan mengenai Workshop Nasional DPRD F-PPP se-Indonesia di Jakarta, Jumat (11/5). Workshop akan digelar di Hotel Mercure Ancol pada 13-15 Mei 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) prihatin dengan kisruh internal Partai Demokrat. Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai, dualisme dalam partai adalah hal yang menyakitkan.

"Itu urusan internal partai Demokrat kita tidak bisa mencampuri, cuma kami merasa prihatin ini kan menjadi PR parpol parpol di Indonesia, terkait dengan dualisme seperti ini karena PPP pernah mengalami hal yang sama 5 tahun lalu dan memang cukup menyakitkan, cukup melelahkan," kata Baidowi lewat pesan suara, Minggu (7/3/2021).

PPP, lanjut dia, menyarankan Demokrat bisa memperbaiki sengketa internal. Namun, semua keputusan adalah hak sepenuhnya partai berlogo bintang mercy itu.

"Kalau saran diri kami ini kemelut internalnya bisa diselesaikan entah cara islah atau seperti apa tapi itu hanya saran, sepenuhnya itu menjadi kewenangan internal partai Demokrat yang memiliki hak otonom," ucap Baidowi.

Anggota DPR ini menambahkan, konflik dalam partai tidak enak dan melelahkan. 

"Kami hanya memberi pengalaman konflik itu tidak mengenakkan, capek, effort-nya luar biasa dan hasilnya enggak maksimal," tandas Baidowi soal kisruh Demokrat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kudeta Demokrat

Sebelumnya, kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono dikudeta lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Kongres tersebut mengusung tema Kembali ke Asal: Demokrat yang Demokratis.

Meski DPP Partai Demokrat menyatakan KLB tersebut adalah ilegal, kongres tersebut memutuskan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) demisioner.

Kemudian, KLB menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

 

Reporter: Muhammad Genantan

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya