Pengamat: Ada 2 Hal yang Dimanfaatkan Demokrat Selama Kemelut Kudeta

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan menilai, kabar adanya kudeta yang diumumkan Partai Demokrat adalah strategi yang cukup cerdik.

oleh Liputan6.comMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Feb 2021, 13:33 WIB
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan menilai, kabar adanya kudeta yang diumumkan Partai Demokrat adalah strategi yang cukup cerdik. Menurut dia, banyak kader Partai Demokrat yang jago politik.

"Strategi mengumumkan kan ini ini cukup cerdik, tidak heran ada Pak SBY di belakangnya, jangan lupa juga banyak ahli politik juga di situ, ada Andi Mallarangeng, ada orang-orang yang jago politik di situ, jago strategi, ada yang biasa bermain di bawah. Jadi gabungan antara ahli strategi dan biasa main di bawah di situ," kata Djayadi dalam diskusi daring bertema Kemelut Partai Demokrat Berlanjut, Sabtu (27/2/2021).

Menurut dia, ada dua hal yang dimanfaatkan Demokrat dalam momen isu kudeta ini. Pertama, Partai Demokrat bisa konsolidasi partai di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kedua, Partai Demokrat meraih efek relasi publik dengan berhadapan langsung dengan pihak istana.

"Ini membuat pihak pihak eksternal dalam hal ini diakui Pak Moeldoko, itu paling tidak untuk sementara menahan diri dulu kan, jadi itu memberi waktu kepada Demokrat untuk melakukan konsolidasi lagi," terang Djayadi.

"Jadi kalau selama ini yang berhadapan dengan tegas dengan istana dalam arti oposisi itu PKS, sekarang ada Demokrat, kita lihat nanti ini berlanjut atau tidak," sambung dia.

Djayadi percaya, dengan cara ini, Partai Demokrat bisa memperoleh efek elektoral dari pihak pihak yang selama ini oposisi terhadap pemerintah. Sebab, data selama 5 tahun terakhir ada sekitar 25-30 persen  publik yang tidak akan menyatakan puas dengan segenap keberhasilan Presiden Joko Widodo.

"Artinya ada sekitar 30 persen potensi oposisi publik di luar sana yang belum ditangkap oleh partai partai yang sekarang di luar pemerintahan, baru PKS yang memperoleh paling banyak, dua itu yang tampaknya ingin dicapai partai Demokrat," tandas Djayadi.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Demokrat Pecat 7 Kader Diduga Terlibat Kudeta

Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membawa bendera Partai Demokrat usai terpilih secara aklamasi dalam Kongres V Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Minggu (15/3/2020). AHY menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketum partai. (Liputan6.com/Dok Partai Demokrat)

Sementara itu, Partai Demokrat memecat tujuh orang kadernya yang terlibat dalam gerakan kudeta untuk mendongkel kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pemecatan dilakukan oleh Dewan Kehormatan Partai.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief lewat akun twitter pribadinya @Andiarief_ pada Jumat (26/2/2021).

"Demi harapan ratusan ribu kader dan jutaan simpatisan dan pemilih, kami mendukung sepenuhnya langkah pemecatan terhadap 7 kader yang dilakukan oleh dewan kehormatan partai. Gelombang pertama 7 orang," cuit Andi, Jumat (26/2/2021).

 

Reporter: Genan Kasah

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya