Sukses

Setuju NasDem dan PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Demokrat: Perkuat Parlemen Ini Penting

Sinyal Partai NasDem merapat ke Koalisi Indonesia Maju mencuat setelah Prabowo Subianto bertemu Surya Paloh. Setelah menyambangi markas NasDem, Prabowo juga rencananya akan menemui pimpinan PPP.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat menyatakan setuju apabila Partai NasDem dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di pemerintahan selanjutnya.

Hal ini menyusul pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang mengungkap adanya sinyal dari NasDem dan PPP untuk bergabung bersama koalisi Prabowo-Gibran.

"Nah persoalan apakah yang saat ini di luar Koalisi Indonesia Maju bergabung atau tidak itu sangat tergantung kepada Pak Prabowo. Tergantung Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih, dan kemudian yang akan memimpin negeri ini lima tahun ke depan," kata Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2024).

"Dan tentu bagi kami ya sepakat perkuatan parlemen ini penting, penguatan di parlemen penting. Tapi, siapa dan siapanya tentu akan dirangkul oleh Pak Prabowo ya itu sangat ditentukan Pak Prabowo itu sendiri," sambungnya.

Herman menilai, apa yang dilakukan oleh Prabowo dan Gibran dengan merangkul pihak di luar KIM menunjukkan bahwa keduanya merupakan sosok pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Nah yang kedua Pak Prabowo dan Mas Gibran ini kan Presiden dan Wakil Presiden seluruh rakyat Indonesia. Jadi kalau kemudian merangkul, mendatangi seluruh ini adalah betul-betul presiden seluruh partai rakyat Indonesia karena apa? Ya konsekuensi menjadi Presiden ya harus menjadi Presiden seluruh Indonesia," ujarnya.

Herman juga tak menutup kemungkinan, Prabowo akan merangkul partai lain di luar KIM selain NasDem. Hal ini sebagai upaya rekonsiliasi setelah melewati persaingan di Pemilu 2024.

"Saya kira ini bagus untuk bagaimana merekatkan kembali residu-residu yang kemarin yang terjadi akibat kemarin perbedaan pilihan, dan kemudian ini negara harus dibangun seluruh rakyat Indonesia ,dan bagi kepentingan program Presiden ke depan tentu penguatan parlemen ini juga harus menjadi penting," katanya.

"Karena tanpa parlemen yang kuat, tanpa dukungan parlemen yang kokoh ini juga membantu program-program yang nanti akan dicanangkan oleh pemerintah ke depan," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Demokrat Tak Masalah NasDem Gabung KIM

 

Herman menegaskan, partainya tidak masalah jika memang nantinya Partai NasDem akan bergabung degan KIM atau dirangkul oleh Prabowo sebagai pemenang Pilpres 2024.

"Enggak ada masalah, karena itu saya kira menjadi kewenangannya Pak Prabowo ya. Kewenangannya presiden dan wapres, dan saya kira sekali lagi bahwa untuk penguatan di Parlemen ini penting. Oleh karenanya, membangun tambahan-tambahan ataupun penebalan-penebalan baru untuk memperkuat posisi di Parlemen, ini penting bagi berjalannya pemerintahan ke depan," tegasnya.

Kemudian, saat disinggung terkait dengan pembagian jatah menteri dengan hadirnya partai di luar KIM, menurutnya, hal itu merupakan keputusan Prabowo sebagai presiden terpilih.

"Itu diserahkan kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai Presiden-Wapres terpilih. Karena ini adalah kepentingannya adalah bagaimana mengawal program pemerintah 5 tahun ke depan, supaya juga ada penguatan-penguatan. Jadi kami serahkan saja kepada beliau untuk mengambil sikap dan keputusan," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Prabowo Bertemu Surya Paloh di NasDem Tower

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh. Pertemuan yang digelar hari ini Jumat (22/3/20240 dilakukan di Gedung NasDem Tower, Jakarta Pusat.

Dengan adanya pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, hal itu merupakan sinyal bergabungnya NasDem bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Tentu itu tondo-tondo atau signal yang amat kuat bahwa NasDem dan PPP akan bergabung dengan kami," kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (22/3/2024).

"Sebenarnya, sekarang kan kami memang sudah satu koalsisi yakni sama-sama pendukung pemerintahan Pak Jokowi," tambahnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini