Ramalan Ketua OJK IHSG Bisa Tembus 7.000 dalam Waktu Dekat

Selain kepercayaan masyarakat, IHSG bisa menyentuh 7.000 menyusul upaya keras otoritas bersama stakeholders.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2021, 09:38 WIB
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meyakini jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)di pasar modal mampu menyentuh level 7.000. Bahkan, pencapaian level cemerlang IHSG itu diyakini akan terjadi dalam waktu dekat.
 
Potensi kenaikan IHSG itu akibat mulai pulihnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal. 
 
"(IHSG) ini bisa naik terus, bisa tembus ke 7.000 tidak terlalu lama. Kita lihat aja, bisa tembus 7.000 dalam waktu tidak terlalu lama," ujarnya dalam acara Wedangan IKA UNS Seri XLIII, ditulis Minggu (7/2/2021).
 
Selain kepercayaan masyarakat, IHSG bisa menyentuh 7.000 menyusul upaya keras otoritas bersama stakeholders terkait untuk menjaga pergerakan IHSG agar tetap hijau di masa kedaruratan kesehatan akibat Covid-19. 
 
"Sehingga mereka balik (ke pasar modal) kembali. Terutama investor ritel," terangnya. 
 
Wimboh menambahkan, proyeksi atas penguatan IHSG itu juga dikarenakan derasnya aliran dana yang masuk ke pasar modal Indonesia sejak awal tahun 2021 total mencapai Rp 36,6 triliun.
 
Rinciannya, sebanyak Rp 24,3 triliun di bulan Januari 2021 dan sebanyak Rp12,25 triliun di bulan Februari 2021. 
 
Bahkan, nilai aliran modal yang akan masuk ke pasar modal tanah air diprediksi akan terus mengalami peningkatan disepanjang tahun ini. 
 
"Ini karena investor sambil menunggu normalisasi sektor riil bisa mengalokasikan danaya di pasar modal. Untuk itu, kami juga sudah antisipasi membatasi supaya market tidak terlalu bullish di tahun 2021 ini," dia menandaskan.
 
Reporter: Sulaeman
 
Sumber: Merdeka.com 
 
 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Awal 2021, Dana Investor Asing Masuk Pasar Modal Capai Rp 36,6 Triliun

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aliran dana investor asing sudah berangsur masuk ke pasar modal Indonesia pada awal 2021. Tercatat aliran dana investor asing mencapai Rp 36,6 triliun.

Berdasarkan data OJK, total aliran dana investor asing masuk ke pasar modal mencapai Rp 24,34 triliun pada Januari 2021. Komposisinya antara lain di pasar saham sebanyak Rp 10,94 triliun dan surat berharga negara (SBN) sebanyak Rp 13,4 triliun.

Total aliran dana investor asing mencapai Rp 12,25 triliun hingga awal Februari 2021. Komposisinya aliran dana investor asing ke pasar saham mencapai Rp 4 triliun dan SBN sebanyak Rp 8,23 triliun. Dengan demikian,pada awal 2021, aliran dana investor asing mencapai Rp 36,6 triliun ke pasar modal.

Ketua OJK Wimboh Santoso menuturkan, aliran dana investor asing masuk tersebut menunjukkan optimisme di pasar modal.

"Inflow mulai di 2021. Mencapai Rp 36,6 triliun. Satu bulan (Januari-red) Rp 24,3 triliun. Februari Rp 12,25 triliun. Ini menunjukkan ada indikator berikan optimisme di pasar modal," ujar dia dalam diskusi virtual, Sabtu (6/2/2021).

Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sentuh level 6.400. Berdasarkan data RTI, tercatat IHSG sentuh level tertinggi 6.440 pada 20 Januari 2021. Wimboh menuturkan, peran investor ritel juga berkontribusi terhadap penguatan IHSG.

"Masyarakat sudah mengerti, bahwa kita melakukan kebijakan-kebijakan yang memberikan kepastian ekonomi kita bisa segera bangkit sehingga mereka bisa balik, terutama investor ritel sehingga indeks kita 6.400," kata dia.

Ia menambahkan, investor juga antusias sambil menunggu pemulihan ekonomi di sektor riil. Hal ini juga menyebabkan banyak likuiditas sehingga dialokasikan ke pasar modal. Dengan kondisi tersebut, IHSG diprediksi dapat sentuh posisi 7.000. Prediksi itu juga dengan dukungan dari investor ritel bertambah di pasar modal Indonesia.

"Investor ritel naik. 4 juta investor baru di pasar modal," ia menambahkan.

 

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya