Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Apa Imbasnya ke Pasar Modal?

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menuntaskan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional untuk 38 provinsi di Indonesia. Hasilnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh suara terbanyak.

Pengumuman tersebut dinilai memberikan kepastian untuk kestabilan ekonomi dan politik Indonesia. Juga menekan kekhawatiran investor yang sempat menyiapkan skenario pemilu berlangsung 2 putaran.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora mengatakan, unggulnya Prabowo-Gibran kemungkinan akan mengerek saham-saham di sektor yang berkaitan dengan program makan siang dan susu gratis. Selain itu, juga ada saham-saham yang menarik dicermati terkait Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Saham yang bisa dicermati adalah yang masuk dalam program kerja paslon nomor  2 yang menang pemilu seperti program makan siang dan susu gratis, ada JPFA, CPIN, dan ULTJ. Lalu untuk pembangunan IKN, ada PTPP dan ADHI," sebut Andhika dikutip Jumat (22/3/2024).

Senada, Pengamat Pasar Modal yang juga founder Traderindo.com, Wahyu Laksono menilai pemilu yang relatif damai secara umum memberikan sentimen positif di pasar modal, terlepas dari siapa pemenangnya. Namun secara khusus, Wahyu mengatakan saat ini pasar masih fokus mengawal kebijakan Bank Sentral AS, The Fed.

"Khusus (pasangan) Prabowo-Gibran yang didukung Jokowi, jelas menjadi sentimen positif bagi saham terkait IKN utamanya, seperti infrastruktur properti dan lainnya. Tapi saya lebih fokus kepada dampak sentimen global, khususnya The Fed yang semalam memberikan peluang positif bagi pasar dengan signifikansi ke arah pelonggaran moneter lebih kuat," beber Wahyu.

Terdampak Global

Dalam catatannya, USD saat ini melemah sementara gold, forex, dan komoditas menguat. Bersamaan dengan itu, Wallstreet masih terbang, bahkan S&P sentuh rekor.

"Jadi logis jika IHSG pun terdampak dan terdongkrak oleh semangat risk on global tersebut. Dan ini sangat fundamental dan lebih sensitif bagi arah positif IHSG," imbuh Wahyu.

Pada perdagangan hari ini, Kamis 21 Maret 2024, IHSG ditutup naik 0,10 persen ke posisi 7.338,353. IHSG dibuka pada posisi 7.331.128 dan bergerak pada rentang 7.336,595-7.396,471.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham di Bursa tercatat sebanyak 1,19 juta kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 16,6 miliar lembar senilai Rp 11,18 triliun. Sebanyak 306 saham melaju di zona hijau dan 204 saham di zona merah.