Menlu Retno Marsudi Terpilih Jadi Ketua Kerja Sama Vaksin COVID-19 COVAX

Kabar tersebut ia bagikan dalam unggahan di Twitter pribadinya @Menlu_RI. Dalam unggahan itu, Menlu Retno mengungkapkan bahwa ia merasa terhormat telah diberi amanah baru.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Jan 2021, 13:17 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media secara virtual pada Kamis 27 Agustus 2020. (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terpilih menjadi salah satu dari pemimpin program vaksin COVID-19 COVAX AMC Engagement Grup dari WHO.

Kabar tersebut ia bagikan dalam unggahan di Twitter pribadinya @Menlu_RI Rabu, 13 Januari 2021. Dalam unggahan itu, Menlu Retno mengungkapkan bahwa ia merasa terhormat telah diberi amanah baru.

"Merasa terhormat terpilih menjadi Co-Chair #COVAX AMC Engagement Group hari ini di Jenewa," tulis @Menlu_RI.

Dalam cuitannya, Retno Marsudi juga mengatakan bahwa Indonesia memperoleh suara tertinggi dari anggota.

Terpilihnya Indonesia disampaikan oleg Retno Marsudi sebagai bentuk kepercayaan dunia atas kepemimpinan RI dalam upaya mendorong kerja sama dunia dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Hal yang menarik dari pemilihan tersebut, ada tiga Co-Chair di COVAX AMC Engagement Group. Dan ketiganya adalah perempuan.

Dua Co-Chair lainnya yaitu Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia.

"Akan bergabung menjadi ketua bersama dengan teman perempuan saya, Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia," tulis Retno Marsudi.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

COVAX Jamin Ketersediaan Vaksin

Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama awak media pada Kamis, (10/9/2020).

Covax merupakan mekanisme yang bentuk guna menjamin ketersediaan akses vaksin Covid-19 di seluruh dunia.

COVAX mengumumkan pada 18 Desember 2020 bahwa terdapat hampir dua miliar dosis vaksin COVID-19 telah berhasil diamankan, untuk didistribusikan pada 2021 ke 190 negara yang membentuk kemitraan yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

COVAX mengungkapkan bahwa pasokan vaksin COVID-19 tersebut berjumlah paling sedikit 1,3 miliar dosis untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah.

COVAX juga dirancang sebagai mekanisme yang menjamin ketersediaan vaksin secara cepat, adil, dan setimpal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya