Polda Riau Usut Penyebab Kebakaran Wisma di Indragiri Hilir

Polda Riau menurunkan tim laboratorium forensik untuk mencari tahu penyebab kebakaran wisma di Indragiri Hilir yang menewaskan enam tamu.

oleh M Syukur diperbarui 16 Des 2020, 15:00 WIB
Personel Polres Indragiri Hilir mengidentifikasi korban kebakaran wisma dengan sidik jadi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Polres Indragiri Hilir masih mengusut kebakaran Wisma Abu di Kecamatan Tembilahan yang menyebabkan enam tamu tewas. Laboratorium Forensik Polda Riau diturunkan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.

Selain itu, petugas juga memeriksa sejumlah sakti yang melihat dan diduga tahu pemantik kebakaran itu. Hingga Selasa siang, 15 Desember 2020, sudah ada tiga orang dimintai keterangan.

"Pertama yang diperiksa orang yang pertama kali melihat api, kemudian pemilik penginapan itu, dan resepsionis," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto.

Sunarto menjelaskan, tim laboratorium forensik Polda Riau sudah tiba di lokasi kebakaran pada Selasa siang. Lokasi itu sudah steril agar petunjuk pemicu kebakaran tidak hilang.

"Pagi Selasa lokasi sudah dijaga, diberi garis polisi," kata Sunarto.

Sunarto menyatakan enam korban sudah berhasil diidentifikasi petugas. Mereka meninggal bukan karena hangus terbakar tapi dipicu oksigen yang habis di lantai dua wisma.

"Identifikasi menggunakan alat IPS (Identification Portable System) yang sudah terkoneksi dengan data kependudukan di Disdukcapil, yakni dengan menempelkan sidik jari korban untuk mengetahui identitas korban/NIK," terang Sunarto.

Keenam tamu itu, satu di antaranya perempuan, terjebak di lantai dua karena tangga turun sudah dilalap api. Lantai dua kemudian diselubungi asap tebal sehingga oksigen menipis.

"Mereka tidak bisa keluar karena pintu keluar dari wisma itu satu, mereka terjebak di bagian belakang," ucap Sunarto.

Sunarto menyebut api cepat menjalar karena sebagian besar lantai satu merupakan bangunan semi permanen. Api dengan cepat melalap kayu dan menjalar ke tempat lain.

Lima dari enam korban kebakaran ini sudah dijemput keluarga. Saat ini, masih ada satu korban menunggu jemputan keluarganya di Sulawesi Selatan.

"Petugas sudah menghubungi paguyuban Sulawesi Selatan agar memberi tahu keluarga korban," kata Sunarto.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya