Penjualan Mobil di ASEAN Terjun Bebas, Cuma Brunei yang Melejit

Penjualan mobil di wilayah Asia Tenggara (ASEAN) mengalami penurunan. Brunei Darussalam menjadi satu-satunya negara yang justru mengalami peningkatan penjualan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Des 2020, 16:44 WIB
Toyota Kijang Innova siap diekspor. (dok TMMIN)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona Covid-19 berdampak ke berbagai industri di dunia, termasuk otomotif. Penjualan kendaraan bermotor di berbagai negara termasuk wilayah Asia Tenggara (ASEAN) mengalami penurunan.

Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation, selama Januari hingga Oktober 2020, penjualan di seluruh negara ASEAN turun 33,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Jika melihat jumlah unitnya, sepanjang 10 bulan tahun ini, hanya sebesar 1.885.443 unit dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 2.852.518 unit.

Masih bersumber data yang sama, Thailand menjadi negara paling banyak menjual mobil sebesar 608.880 unit. Angka tersebut turun 27,4 persen dibanding tahun lalu sebanyak 838.968 unit.

Sedangkan Indonesia, berada di posisi kedua dengan menjual 421.089 unit atau turun signifikan sebesar 50,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 851.222 unit.

Malaysia berada di posisi ketiga dengan 398.159 unit turun 19,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 496.855 unit.

Sementara Vietnam menorehkan angka penjualan 212.409 unit atau turun 18,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 259.315 unit.

2 dari 2 halaman

Peningkatan penjualan

Filipina di urutan selanjutnya menjual sebanyak 173.035 unit atau turun 42,7 persen, Singapura 45.506 unit atau turun 41,4 persen, Myanmar 15.145 unit turun 10,4 persen.

Menariknya, Brunei Darussalam meskipun berada di posisi terbawah, justru mengalami peningkatan penjualan sebesar 13,6 persen dengan total 11.220 unit tahun ini dibanding 9.879 unit pada periode yang sama tahun lalu.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya