Mau Wisata di Masa Pandemi? Coba Kunjungi 6 Museum Ini Secara Virtual

Kemenparekraf) berinovasi untuk menghadirkan banyak destinasi yang aman bagi pengunjung di masa kedaruratan kesehatan akibat Covid-19 melalui wisata virtual.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2020, 11:15 WIB
Pembentangan batik sepanjang 74 meter di Museum Nasional Jakarta saat Hari Batik Nusantara (Dok.Yayasan Tjanting Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berinovasi untuk menghadirkan banyak destinasi yang aman bagi pengunjung di masa kedaruratan kesehatan akibat Covid-19. Salah satunya melalui wisata virtual.

Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area III Kemenparekraf, Bulqis Chairina mengatakan, wisata virtual bisa menjadi jalan tengah di tengah pandemi ini. Menyusul masih banyak pelancong yang takut untuk kembali beraktivitas walau keinginan berpelesiran sudah menggebu.

"Wisata virtual, itu salah satu strategi kan. Strategi gimana kita tetap menggerakkan pariwisata melalui virtual untuk keamanan. Itulah salah satu yang kita kerjakan supaya juga ingat walaupun di Jakarta saja Tapi sudah bisa ke daerah lain," papar Bulqis dalam acara "Perjalanan Wisata Pengenalan Kerjasama Dengan PT AirAsia Indonesia," di Bali, ditulis Senin (16/11).

Dikatakan Bulqis, saat ini banyak destinasi di berbagai daerah yang telah memperkenalkan konsep wisata virtual. Terutama di pulau Bali yang selama ini menjadi destinasi nomor wahid baik turis domestik maupun asing.

"Di Bali ini memang sudah bisa menerapkan protokol kesehatan. Saya rasa Bali sudah siap sih dan beberapa daerah lainnya. Makanya kita coba bantu melalui beberapa kegiatan (wisata virtual) itu salah satu kegiatannya," terangnya.

Kendati demikian, pihaknya meminta seluruh pelaku usaha di industri pariwisata dan wisatawan untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas kesehariannya. Mengingat virus mematikan asal China itu masih mengancam serius aspek kesehatan masyarakat.

"Tetapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan gitu. Itu aja sih kita kan harus menyadari bahwa ini nih (Covid-19) belum bisa hilang. Kita harus menyadari bahwa pandemi ini harus kita terima," imbuh dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Daftar Museum

Pengunjung melihat peralatan dapur pada pameran Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional Jakarta, Minggu (3/11/2019). Pameran tersebut menampilkan empat masa pada zaman manusia purba mulai dari Paleolitik, Mesolitik, Neolitik, hingga Paleometalik. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, Google Art and Culture bekerja sama dengan lebih dari 2500 museum dan galeri di seluruh dunia untuk membawa Anda melakukan tur virtual dan pameran online dari beberapa museum paling terkenal di seluruh dunia.

Berikut daftar museum dalam dan luar negeri yang bisa Anda kunjungi dilansir dari berbagai sumber :

1. Agung Rai Museum of Art di Bali

Museum yang bertempat di Bali ini menyimpan banyak hasil karya seni dari pelukis ternama dalam negeri maupun mancanegara.

Selain lukisan, museum Agung Rai juga menampilkan pertunjukan tari dan teater serta pameran dari seniman karya masyarakat Bali, Indonesia dan seniman asing.

2. Museum Kepresidenan Balai Kirti di Bogor

Museum ini telah tersedia di laman Google Art and Culture. Bangunan museum ini terdiri dari 3 lantai. Anda bisa melihat prestasi enam presiden yang terangkum dalam enam klister.

3. Museum Kebangkitan Nasional di DKI Jakarta

Museum yang terletak di Jakarta Pusat ini bisa kamu kunjungi di laman kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn atau muskitnas.net.

Museum yang dulunya adalah bangunan sekolah STOVIA ini menyajikan kantin, asrama, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan seperangkat benda seperti jam dinding, gantungan lonceng, diorama, miniature dan masih banyak lagi.

3 dari 3 halaman

Daftar Selanjutnya

Museum Tekstil Jakara, Jalan KS Tubun, Jakarta Barat. Museum yang resmi dibuka pada 28 Juli 1976 berdiri menempati gedung tua di atas areal seluas 16.410 meter persegi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

4. Yayasan Biennale Yogyakarta

Yayasan Biennale Yogyakarta menyuguhkan Voice of Equator dan Relocation For An Occasion. Sebuah bangunan yang didirikan dari kayu yang bisa dikunjungi secara virtual.

5. Museum Tekstil

Museum tekstik terletak di Jakarta Barat yang menyuguhkan koleksi batik Jawa, ulos atak dan Ikat. Ada pula pajangan alat tenun tradisional dan produksi tekstil.

6. Museum Nasional Indonesia

Tahun 1862, pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gedung museum yang oleh masyarakat Indonesia disebut dengan Gedung Gajah.

Museum ini memiliki banyak koleksi mulai dari keramik, arkeologi, etnografi, prasejarah, hingga numesmatik dan heladrik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya