5-11-1994: George Foreman Jadi Juara Tinju Kelas Berat Tertua di Dunia

George Foreman pada 5 November 1994, menjadi juara kelas berat tertua usai mengalahkan Michael Moorer.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2020, 06:00 WIB
"Only believe, All things are possible if we only Believe. I shall not be moved" - @GeorgeForeman/twitter

Liputan6.com, Las Vegas - Petinju George Foreman pada 5 November 1994, menjadi juara kelas berat tertua usai mengalahkan Michael Moorer yang berusia 26 tahun pada ronde ke-10 di pertarungan WBA, Las Vegas. Lebih dari 12.000 penonton di MGM Grand Hotel menyaksikan dirinya melengserkan Moorer dengan rekor 35-0 yang pada saat itu Foreman berusia 45 tahun.

Foreman mengatakan, kemenangan itu didedikasikan untuk semua temannya yang berada di panti jompo dan semua orang yang di penjara. Foreman lahir pada tahun 1949 di Marshall, Texas, dan memiliki masa kecil yang bermasalah hingga putus sekolah.

Dilansir dari History, Rabu (4/11/2020), pada akhirnya, dia bergabung dalam program kerja Korps Pekerjaan Presiden Lyndon Johnson dan menemukan bakat bertinju dengan julukan "Big George". Sang petinju Foreman juga pernah membawa pulang medali emas untuk AS di Olimpiade 1968 di Meksiko City.

Pada 1973 di Kingston, Jamaika, Foreman memenangkan 37 pertandingan tinju profesional pertamanya, 34 dengan KO, Joe Frazier telah di KO-kan oleh Foreman setelah dua putaran dan kemudian dirinya dinobatkan sebagai juara kelas berat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pernah Dikalahkan Muhammad Ali

The great Commodity, it doesn’t trade on the markets, but without it things are Bleak. “Hope.” Take some, Invest, Hide it; (once you have it) don’t lose it. I’ve had it for a while Via twitter: @GeorgeForeman

Di "Rumble in the jungle" pada 1974 di Kinshasha, Zaire, Foreman yang lebih muda dan lebih kuat itu mendapatkan kekalahan mengejutkan dari Muhammad Ali yang tidak diunggulkan. Dirinya pun terpaksa harus melepaskan gelar juara. Pada tiga tahun kemudian, Big George mengubah jalurnya dari petinju menjadi pengkhotbah.

Hal itu terjadi saat dirinya memiliki pengalaman religius di ruang ganti setelah kalah dalam pertandingan. Dia pensiun sebagai petinju dan kemudian beralih profesi sebagai pendeta yang ditahbiskan di Houston dan mendirikan pusat pemuda.

Kemudian pada satu dekade, jutaan uang yang telah dia hasilkan sebagai petinju pun hilang. Foreman kembali ke dalam ring pada saat usia 38 tahun dan melakukan comeback yang sukses. Dirinya memenangkan gelar kelas berat keduanya dalam pertarungan pada 1994 pada saat melawan Moorer.

Sebagai juara di WBA dan IBF, Foreman tetap mengenakan celana berwarna merah, celana yang sama seperti malam kekalahannya dari Ali.

 

Reporter: Romanauli Debora

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya