Sukses

24 Maret 1999: Tragedi Kebakaran di Terowongan Mont Blanc, Suhu Capai 1.000 Derajat Celcius Picu 39 Orang Tewas

Tragedi kebakaran mengerikan di terowongan Mont Blanc yang menghubungkan Prancis dan Italia mengakibatkan kerugian besar dan perubahan signifikan dalam keamanan terowongan di Eropa.

Liputan6.com, Prancis - Tepat hari ini, 25 tahun yang lalu, kebakaran mengerikan yang menewaskan 35 orang telah terjadi di terowongan Mont Blanc yang menghubungkan Prancis dan Italia "Merubah terowongan tersebut menjadi tungku (perapian)," ujar pihak berwenang setempat. 

Seorang juru bicara untuk operator terowongan di sisi Italia dari terowongan tersebut mengatakan: "Ada 35 korban yang dikonfirmasi, jumlah korban pasti adalah 35 orang." 

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, berita terbaru menunjukan korban tewas dalam kecelakaan itu berjumlah 39 orang, seperti dilansir dari online safety trainer, Minggu (24/3/2024).

Dari laporan orang hilang, saat itu, Rabu 24 Maret 1999, dilaporkan ada 1 orang yang belum ditemukan, yaitu seorang sopir truk Inggris berusia 23 tahun yang diperkirakan bekerja untuk sebuah perusahaan pengangkutan Belanda.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan "Kami dapat mengonfirmasi bahwa seorang pria Inggris dilaporkan hilang di daerah ini, tetapi keadaan hilangnya masih belum diketahui."

Dilansir dari The Guardian, luasnya bencana kebakaran itu baru diketahui dua hari setelahnya yakni pada Jumat 26 Maret,  ketika tim penyelamat akhirnya berhasil memadamkan kobaran api setelah hampir tiga hari dan mencapai pusat terowongan sepanjang 11,6 kilometer, di mana mereka menemukan sekitar 20 truk dan 10 atau 11 mobil yang terjebak.

Sebagian besar korban terjebak di dalam mobil dan truk di tengah terowongan setelah kebakaran terjadi pada sebuah truk Belgia pada Rabu pagi yang nahas.

Sopir truk, Gilbert Degrave, mengatakan kepada surat kabar Het Laatste Nieuws: "Semuanya terbakar hanya dalam waktu setengah menit. Aku berlari untuk menyelamatkan hidupku. Di belakangku, semua kekacauan terjadi. Dalam beberapa menit terowongan itu menjadi seperti oven, saking panasnya."

Pada satu titik, suhu di sana mencapai 1.000°C di sepanjang bagian terowongan 700 meter, salah satu dari tiga titik penyeberangan utama untuk lalu lintas barang di Pegunungan Alpen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menemukan Kerangka Manusia dan Jasad yang Hangus

Pejabat Balai Kota Chamonix, Claude Marin, mengatakan bahwa para korban terdiri dari satu keluarga Prancis yang terdiri dari lima orang dan satu keluarga Italia yang terdiri dari empat orang.

Seorang petugas pemadam kebakaran Prancis dilaporkan meninggal karena menghirup asap di awal upaya penyelamatan dan 11 jasad lainnya telah ditemukan Jumat 26 Maret pagi.

Pasukan gabungan lebih dari 50 petugas pemadam kebakaran Prancis, Italia dan Swiss berjuang melawan kobaran api untuk dijinakkan. Seorang juru bicara pemadam kebakaran Italia mengatakan bahwa mereka menemukan kerangka dan jasad manusia yang hangus terbakar.

Upaya penyelamatan dari pihak Prancis terhambat oleh asap tebal, yang berasal dari truk Belgia yang mengangkut margarin dan tepung, yang tertiup ke dalam terowongan oleh arus udara yang kuat.

Bau menyengat tercium di luar pintu masuk terowongan di Chamonix saat petugas pemadam kebakaran yang kelelahan dengan wajah menghitam muncul, batuk-batuk berat meskipun telah menggunakan alat bantu pernapasan.

 

 

3 dari 4 halaman

Keamanan yang Masih Dinilai Kurang

Para petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi beberapa menit setelah kebakaran terjadi pada hari Rabu 25 Maret 1999, terjebak oleh asap dan harus ditarik keluar melalui sebuah terowongan ventilasi bawah tanah. Lebih dari 30 orang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Sebuah truk lain yang berada di dalam terowongan membawa bahan kimia, yang diyakini mengandung klorin, dan sebagian lapisan beton terowongan runtuh akibat panas yang menyengat, sehingga memperlihatkan lapisan batuan yang rapuh dan mudah runtuh.

Tragedi ini telah menghidupkan kembali perdebatan sengit tentang keamanan di terowongan yang dibuka pada tahun 1965. Penyeberangan Mont Blanc dengan dua jalur menggunakan terowongan tunggal, tidak seperti Channel Tunnel, yang memiliki tiga tabung terpisah termasuk tabung bertekanan dengan titik-titik evakuasi untuk keadaan darurat.

Sementara itu, Alpine road tunnel yang panjang lainnya memiliki koridor terpisah untuk penyelamatan dan pemeliharaan. Tempat penampungan kecil ditambahkan ke terowongan Mont Blanc dengan interval 700 meter sembilan tahun sebelum 1999.

4 dari 4 halaman

Kecelakaan Bus Penumpang Tabrak Terowongan di China, 14 Orang Tewas di TKP

Kecelakaan di terowongan juga belum lama ini terjadi di Shanxi, China, sebuah bus penumpang bertabrakan dengan dinding terowongan di Provinsi Shanxi, Tiongkok utara pada hari Selasa 19 Maret 2024, menewaskan 14 orang dan melukai 37 lainnya, media pemerintah China melaporkan pada hari Rabu (20/3/2024).

Menurut pihak berwenang setempat, kecelakaan bus itu terjadi pada pukul 14:37 (06.37 GMT) di jalan tol Hubei, kata stasiun televisi pemerintah CCTV, dan banyak orang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Xinhua melaporkan bahwa bus penumpang menabrak dinding terowongan di Jalan Tol Hohhot-Beihai di Shanxi.

Sementara laporan AFP mengutip otoritas setempat di Provinsi Shanxi dari CCTV menyebut, bus yang membawa 51 orang itu menabrak dinding bagian dalam terowongan. 14 orang ditemukan tewas di tempat kejadian, dan "banyak" lainnya dikirim ke rumah sakit untuk perawatan.

Penyebab insiden tersebut kini sedang diselidiki, tambah otoritas di Provinsi Shanxi.

Secara terpisah, tiga orang tewas dan 16 lainnya terluka setelah sebuah mobil menabrak kerumunan orang di sebuah sekolah kejuruan di Taizhou, yang terletak di provinsi Zhejiang, China timur pada hari Selasa (19/3), demikian diumumkan biro keamanan publik setempat, menurut Xinhua News.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 11:20 (0320 GMT) di Sekolah Kejuruan dan Teknik Taizhou. Korban luka berada dalam kondisi stabil, kata laporan itu.

Itu adalah kecelakaan mobil mematikan terbaru yang terjadi di sebuah sekolah di Tiongkok. Pada tanggal 1 Maret, dua orang tewas dan beberapa anak terluka setelah sebuah mobil menabrak sekelompok orang di daerah pemukiman Dezhao di provinsi Shandong, Tiongkok timur, media pemerintah melaporkan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.