Sukses

3 April 1996: Penangkapan Theodore Kaczynski, Pembunuh yang Terlibat Serangkaian Pemboman Berantai

Theodore Kaczynski ditangkap di Montana, Amerika Serikat pada 3 April 1996.

Liputan6.com, Helena - Polisi di Amerika Serikat menangkap seorang pria yang mereka yakini sebagai "Unabomber" atau pembom berantai.

Ia adalah sosok yang terkenal kejam, telah membunuh tiga orang dan melukai 23 lainnya.

Tersangka bernama Theodore Kaczynski. Ia ditangkap di Montana, dikutip dari laman BBC, Rabu (3/4/2024).

Serangan yang dikaitkan dengan Unabomber terjadi selama 18 tahun dan terjadi di Amerika Serikat.

Bom parsel pertama dikirim pada Mei 1978 dan yang terakhir yang menewaskan presiden Asosiasi Kehutanan California Gilbert Murray, dilakukan pada April tahun 1995.

Theodore Kaczynski (53) sebelumnya mengajar matematika di Universitas California di Berkeley.

Ia merupakan lulusan Universitas Harvard dan menerima gelar doktor dari Universitas Michigan.

Agen federal telah lama mengira Unabomber memiliki latar belakang akademis.

Aksi kecamnya diduga dilatarbelakangi oleh kebencian terhadap sistem kapitalis dan kemajuan teknologi.

Kaczynski meninggalkan karir akademisnya yang menjanjikan pada awal tahun 1970-an dan pindah ke sebuah gubuk kecil yang primitif di daerah terpencil di tepi Hutan Nasional Lolo di Montana.

Seorang tetangga, Dick Lundberg, mengatakan bahwa dia dianggap pertapa.

"Dia menyendiri, tidak pernah mengganggu siapa pun. Dia tidak pernah mengatakan hal buruk tentang siapa pun. Kami pikir dia baik-baik saja," kata Lundberg.

Informasi dari anggota keluarga Theodore Kaczynski sendiri dikatakan telah menyebabkan penangkapannya.

Di rumah keluarganya di Chicago, mereka menemukan catatan Kaczynski yang sangat mirip dengan "manifesto" Unabomber yang diterbitkan oleh surat kabar Washington Post dan New York Times tahun lalu.

Anggota keluarga -- diyakini sebagai ibu dan saudara laki-laki Kaczynski -- menyerahkan catatan tersebut kepada FBI.

Mereka juga membiarkan rumahnya digeledah dan dikatakan lebih banyak bukti telah ditemukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.