Melihat Kemandirian Energi di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Masyarakat di perbatasan Indonesia-Malaysia di Sajingan dan Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat kini dapat menikmati listrik PLN.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 25 Okt 2020, 19:45 WIB
PT PLN (Persero) telah merampungkan tol listrik tahap 1 yang menghubungkan Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 19 September 2019. (Dok: Humas PLN)

Liputan6.com, Sambas - Masyarakat di perbatasan Indonesia-Malaysia di Sajingan dan Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat kini dapat berbangga hati. Ini karena adanya masuk listrik PLN di daerah mereka. Sebab, selama ini suplai listrik yang mereka nikmati berasal dari perusahaan listrik swasta milik SESCO Malaysia.

Camat Galing Kabupaten Sambas, Usman, mewakili warga di daerah perbatasan mengapresiasi upaya yang dilakukan PLN Kalbar.

"Ini kemajuan yang luar biasa. Saya melihat kualitas keandalan pasokan listrik dari PLN juga tidak kalah dari negara tetangga. Kemandirian energi listrik yang dilakukan PLN tentunya akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan," ucap Usman, seperti ditulis, Minggu (25/10/2020).

Kemandirian energi listrik juga ditanggapi positif oleh pelaku usaha di Aruk, salah satunya Agustinus (42). Pria yang sehari-harinya membuka usaha bengkel mobil dan motor didekat PLBN Aruk ini mengaku pasokan listrik dari PLN tentunya akan mendorong perkembangan usaha di perbatasan.

"Saya merasa ada kemudahan kalau listriknya dari PLN, sebab kalau sewaktu-waktu ada gangguan listrik kita bisa menghubungi petugas PLN dan dapat segera diatasi. Kalau listriknya dari negara tetangga, agak sulit, karena kita tidak tahu apa gangguannya dan kapan diatasinya. Kualitas layanan yang diberikan oleh Petugas PLN di Aruk juga sudah cukup baik, layanannya cepat dan tidak berbelit-belit. Terima kasih PLN," kata Agustinus.

General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, menyebut sejak beroperasinya Gardu Induk (GI) Sambas dengan total kapasitas sebesar 120 MVA pada tanggal 13 Juli 2015 lalu, harus lebih dioptimalkan untuk menjangkau daerah yang lebih luas. Peluang ini dimanfaatkan oleh PLN Kalbar untuk melakukan upaya terobosan layanan hingga ke PLBN.

"Keinginan untuk melaksanakan kemandirian energi listrik di daerah perbatasan sudah cukup lama, keinginan tersebut terkendala dengan rendahnya tegangan diujung jaringan listrik kami. Beroperasinya GI Sambas sejak bulan Juli tahun 2015 lalu menambah semangat kami untuk dapat mensuplai listrik hingga ke PLBN Aruk," kata Ari dalam keterangan resminya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Upaya yang Dilakukan

Ribuan menara tersebut, melewati jaringan yang berada pada enam gardu induk dan membentang dari Wotu, Malili, Lasusua, Kolaka, Unaaha hingga Kendari.( Dok: Humas PLN)

Dia bilang, untuk mewujudkan kemandirian energi listrik di Perbatasan Aruk, pihaknya telah melakukan pengukuran tegangan pada 109 unit trafo distribusi, penyesuaian tegangan tap trafo pada siang hari untuk mendapatkan tegangan rendah di PHBTR hingga titik normal sebesar 400 volt, melaksanakan uprating penampang bottle neck dari 35 mm menjadi 70 mm sepanjang 600 meter, serta melakukan penebangan dan pemangkasan pohon yang berpotensi menyebabkan gangguan pada jaringan listrik sepanjang 146,77 kms dari Sambas, Sajingan dan Aruk.

"Kini masyarakat di perbatasan Sajingan dan Aruk sudah dapat menikmati listrik PLN dengan aman dan nyaman. Petugas kami di unit layanan siap memberikan layanan kepada pelanggan nonstop selama 24. Semoga upaya kami ini dapat menambah semangat seluruh elemen masyarakat untuk membangun kawasan perbatasan," kata Ari. (Aceng Mukaram)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya