Liputan6.com, Jakarta: Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/9), masih memeriksa empat mucikari yang membuka praktik perdagangan manusia antarprovinsi di Indonesia. Mereka adalah Yunita alias Keyko asal Bali, Nugroho Tjahajono Budiono alias Dion asal Semarang, Jawa Tengah; Lanny alias Nonik dan Gloria alias Nonik Palsu, warga Surabaya.
Mereka mengaku menjalankan praktik perdagangan manusia selama satu tahun lebih. Sejauh ini keempat mucikari telah mengembangkan jaringan hingga tingkat sub agen. Jumlah pekerja seks komersial dalam kelompok ini diperkirakan mencapai 2.600 orang. Polisi menyebut modus para pelaku dengan menawarkan gadis panggilan itu melalui BlackBerry Messenger (BBM) atau telepon genggam lainnya.
Menanggapi kasus ini, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari mendorong daerah membentuk gugus tugas pemberantasan perdagangan manusia di daerah. Linda berharap agar masyarakat juga segera melaporkan bila curiga akan adanya praktik perdagangan manusia. Dengan demikian praktik keji ini bisa ditekan.(AIS)
Mereka mengaku menjalankan praktik perdagangan manusia selama satu tahun lebih. Sejauh ini keempat mucikari telah mengembangkan jaringan hingga tingkat sub agen. Jumlah pekerja seks komersial dalam kelompok ini diperkirakan mencapai 2.600 orang. Polisi menyebut modus para pelaku dengan menawarkan gadis panggilan itu melalui BlackBerry Messenger (BBM) atau telepon genggam lainnya.
Menanggapi kasus ini, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari mendorong daerah membentuk gugus tugas pemberantasan perdagangan manusia di daerah. Linda berharap agar masyarakat juga segera melaporkan bila curiga akan adanya praktik perdagangan manusia. Dengan demikian praktik keji ini bisa ditekan.(AIS)