Respons Kimia Farma hingga Aparat Terkait Dugaan Pelecehan Seksual di Bandara Soetta

Kasus pemerasan dan pelecehan seksual itu diduga diilakukan oknum dokter yang menangani korban saat melakukan rapid test di Bandara Soekarno Hatta.

oleh Maria Flora diperbarui 20 Sep 2020, 09:27 WIB
Aktivitas keberangkatan di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (11/3/2020). Dirut PT Angkasa Pura II M Awaluddin mengatakan, penyebaran virus corona (COVID-19) pada Februari 2020 mengakibatkan 735 penerbangan tujuan internasional dibatalkan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma selaku penyedia layanan rapid test di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menyatakan pihaknya bakal menempuh jalur hukum terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter kepada seorang penumpang.

Tak hanya itu, pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual juga dilaporkan telah melakukan pemerasan kepada korban dengan meminta sejumlah uang untuk merubah hasil rapid test reaktif menjadi non reaktif Covid-19.

"PT Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan pemalsuan dokumen hasil uji rapid test, pemerasan, tindakan asusila dan intimidasi," tegas Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Bulqini, melalui keterangan pers tertulis, Sabtu, 19 September 2020. 

Sebelumnya, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum dokter di Bandara Soetta sempat viral di media sosial. Lewat akun Twitter @listongs, korban yang diduga telah mengalami tindakan asusila itu menceritakan kronologi kejadian yang baru saja menimpanya.

Berawal pada Jumat pagi, 18 September 2020 saat dia tengah menuju terminal keberangkatan atau departure di Terminal 3. 

Tiba di tempat tujuan, pelecehan seksual tersebut kembali terjadi dari pria yang dipanggilnya dokter. Pelaku masih mengirim pesan melalui aplikasi Whatsapp dan beberapa kali mencoba meneleponnya. Tangkapan layar pesan tersebut juga disertakan dalam thread atau utas di akun @listongs.

Usai mengetahui berita tersebut, PT Kimia Farma selaku penyedia layanan rapid test pun meradang dan kini tengah berupaya melakuan sederet tindakan. 

Berikut sederet kabar terbaru hingga upaya sejumlah pihak terkait duagaan pelecehan seksual seorang oknum dokter pada penumpang di Bandara Soetta: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 5 halaman

Polisi Minta Korban Melapor

Ilustrasi pelecehan seksual.

Cerita di thread twitter ini pun viral hanya dalam waktu beberapa jam akun @listongs mempostingnya.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta, Kompol Alexander Yurico mengatakan, pihaknya belum menerima laporan secara resmi dari terduga korban.

"Secara resmi belum. Akan tetapi Penyelidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta tetap bergerak pada tahap penyelidikan, minimal untuk awal kami mohon Pemilik Akun untuk dapat membuat Laporan secara Resmi," tutur Alex saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat, 18 September 2020.

Untuk tahap awal, kepolisian akan memeriksa CCTV untuk mendapatkan rekaman, apakah kejadian tersebut benar seperti apa yang diceritakan dan viral di media sosial.

"Pasti. Penyelidik Sat Reskrim akan bekerja sama dengan Operator CCTV di Bandara Soetta," katanya.

3 dari 5 halaman

PT Kimia Farma Usut Dugaan Pelecehan

Petugas medis mengambil sempel darah calon penumpang pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (29/7/2020). Tarif rapid test di Bandara Soekarno-Hatta tarif sesuai Surat Edaran Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes tentang batasan tarif Rp 150.000. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

PT Kimia Farma sebagai penyedia jasa rapid test di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta), akan menyelidiki lebih lanjut dugaan kasus pelecehan seksual dan juga pemerasan terhadap seorang wanita yang akan terbang ke Nias pada Jumat, 18 September 2020 pagi.

Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini, mengatakan pihaknya akan mendalami kicauan utas atau thread akun @listongs yang menceritakan pengalaman pribadi diperas jutaan rupiah hingga mengalami pelecehan seksual saat rapid test di Bandara Soetta.

Kasus pemerasan dan pelecehan seksual itu diduga diilakukan oknum dokter yang menangani korban. Kisah tersebut pun viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.

"Kami sedang dalami kasus ini," ujar Adil saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu, 19 September 2020.

Adil berjanji akan mengabarkan lebih lanjut setiap perkembangan penyelidikan dugaan pelecehan seksual dan pemerasan yang dilakukan oknum dokter tersebut. "Segera kami sampaikan update-nya ya," katanya.

4 dari 5 halaman

PT Kimia Farma Tempuh Jalur Hukum

Suasana Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (10/6/2020). PT Angkasa Pura II selaku pengelola juga menerapkan prosedur physical distancing. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, PT Kimia Farma Diagnostika dan PT Angkasa Pura II juga akan melakukan investigasi internal.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Bulqini mengatakan penumpang bersangkutan telah dihubungi oleh perseroan.

"PT Kimia Farma Diagnostika telah menghubungi korban atas kejadian yang dilakukan oleh oknum tersebut," ujar Adil Fadilah Bulqini, melalui keterangan pers tertulis, Sabtu (19/9/2020).

Dia pun memastikan pihaknya akan membawa kasus dugaan pelecehan serta pemerasan di Bandara Soetta itu ke ranah hukum.

"PT Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan pemalsuan dokumen hasil uji rapid test, pemerasan, tindakan asusila dan intimidasi," tegas Adil. 

5 dari 5 halaman

PT Angkasa Pura II Bantu Penyelidikan

Sejumlah calon penumpang pesawat menggunakan alat pelindung diri (APD) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Senin (11/5/2020). Calon penumpang menggunakan APD untuk melindungi diri dari penularan virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dilain pihak, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan PT Angkasa Pura II sangat menyesalkan adanya informasi ini.

Agus juga menuturkan dukungan akan diberikan kepada seluruh pihak termasuk keperluan untuk pengecekan CCTV dan lainnya.

"Kami sangat memberikan perhatian penuh terhadap adanya informasi ini. Kami siap bekerja sama dengan seluruh pihak termasuk sudah berkoodinasi dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini tengah melakukan penyelidikan mengenai hal ini," ujarnya. 

Untuk ke depannya dia pun berharap kasus dugaan pelecehan disertai upaya pemerasan tersebut tidak akan terjadi lagi di Bandara Soetta. 

"PT Angkasa Pura II sangat berharap hal ini tidak berulang kembali. Bersama-sama, PT Angkasa Pura II dan stakeholder harus menjaga reputasi Bandara Soekarno-Hatta," jelas Agus. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya