Masa Adaptasi Tatanan Hidup Baru di Bekasi Diperpanjang hingga 2 Oktober

Pemkot Bekasi kembali memperpanjang masa Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB), selama satu bulan ke depan, yakni mulai 3 September hingga 2 Oktober 2020.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 03 Sep 2020, 20:13 WIB
Penyegelan 2 pasar di Kabupaten Bekasi pada masa PSBB Corona. (dok Polda Metro Jaya)

Liputan6.com, Bekasi - Pemkot Bekasi kembali memperpanjang masa Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB), selama satu bulan ke depan, yakni mulai 3 September hingga 2 Oktober 2020. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 300/Kep.461-BPBD/IX/2020.

Pertimbangan memperpanjang ATHB disebutkan demi percepatan penanganan Covid-19, yang mendukung keberlangsungan perekonomian masyarakat. Masa ATHB nantinya akan mensinergikan aspek kesehatan, sosial dan ekonomi yang aman.

Jika selama pelaksanaan perpanjangan ATHB ditemukan adanya kasus terkonfirmasi Covid-19 pada kecamatan/kelurahan, maka Pemkot Bekasi akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro.

Untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan, Pemkot akan lebih rutin berkoordinasi dengan TNI Polri sebagai pengawas protokol kesehatan. Peran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga akan ditingkatkan secara konsisten, untuk melakukan pengamanan dan penanganan secara menyeluruh.

Pada pelaksanaan perpanjangan ATHB kali ini, Pemkot Bekasi akan semakin tegas memberlakukan protokol kesehatan, terutama di tempat-tempat yang rentan keramaian. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang masih terbilang masif.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ditanggung APBD Bekasi

Sedangkan keseluruhan biaya yang timbul pada saat pelaksanaan perpanjangan ATHB Masyarakat Produktif Aman Covid-19 di Kota Bekasi, akan dibebankan pada APBD Kota Bekasi atau sumber dana lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sementara data terbaru laman corona.bekasikota.go.id menyebutkan, kasus terkonfirmasi positif di Kota Bekasi sampai dengan hari ini tercatat sebanyak 1.006 kasus. Angka kesembuhan berjumlah 933 orang, meninggal dunia 58 orang, dan dirawat 15 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya