Pembunuh Bos Pelayaran Ngaku Istikharah Sebelum Tembak Korban

Hal ini dilakukan karena DM mengaku sudah taubat kala diajak RS, satu dari 12 tersangka kasus penembakan bos pelayaran itu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Agu 2020, 13:24 WIB
Para tersangka kasus pembunuhan pengusaha pelayaran Sugianto (51) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/8/2020). Pembunuhan Sugianto didalangi oleh NL, karyawati di perusahaan korban yang merasa sakit hati dan sering dilecehkan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta DM salah satu pembunuh Sugianto, seorang bos pelayaran, sempat salat istikharah sebelum melancarkan aksinya. Hal ini dilakukan karena DM mengaku sudah taubat kala diajak RS, satu dari 12 tersangka kasus itu.

"Maaf pak saya sudah taubat," jawab DM saat menerima ajakan RS untuk menjadi pembunuh bayaran, kala melakukan reka adegan pembunuhan bos pelayaran di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/8/2020).

DM mengatakan, RS menyampaikan, ajakan jahat tersebut datang dari MM (42), penerus guru spiritualnya yang telah meninggal dunia. MM adalah suami siri NL si otak pelaku pembunuhan berencana ini.

"Kalau gitu saya salat istikharah dulu," ujar DM.

DM pun menjawab bersedia ikut dalam permufakaran jahat membunuh bos pelayaran itu. Setelah mendapat jawaban dari DM, RS langsung mengirimnya ke Jakarta dari Bangka Belitung.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Istikharah Kedua Kali

Sesampainya di Jakarta, RS menegaskan kesiapan DM. Jika DM sudah siap, maka eksekusi pembunuhan dilakukan keesokan harinya.

"Gimana sudah siap?" tanya DM saat menjemput RS di Bandara Soetta, 11 Agustus 2020.

"Saya Istikharah dulu lagi ya," jawab RS.

Sebelumnya, Sugianto (51), menjadi korban penembakan di depan ruko Royal Gading Square, Kamis, 13 Agustus 2020. Tembakan tersebut terjadi lima kali dari arah belakang. Korban pun tewas seketika di lokasi, sedangkan pelaku kabur menggunakan sepeda motor.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya