Diplomat AS Lanjutkan Misi ke China di Tengah Ketegangan Penutupan Konsulat di Houston

Para diplomat AS dilaporkan pergi menuju Shanghai di tengah ketegangan karena dikeluarkannya perintah penutupan konsulat China di Houston.

oleh Natasha Khairunisa AmaniLiputan6.com diperbarui 24 Jul 2020, 16:01 WIB
Sejumlah pengunjung berjalan di Forbidden City atau Kota Terlarang di Beijing, (7/3). Kota Terlarang, merupakan istana terisolasi kaisar Qing dan Dinasti Ming China untuk tempat wisata utama yang terletak di pusat ibu kota. (AP Photo/Aijaz Rahi)

Liputan6.com, Jakarta- Para diplomat AS dilaporkan berpergian menuju Shanghai dalam sebuah penerbangan.

Hal itu dilakukan dengan Washington yang ingin mempercepat rencananya untuk memulai kembali misinya di China, sehari setelah dikeluarkannya perintah penutupan konsulat China di Houston yang membuat bertambahnya ketegangan.

Penerbangan yang membawa sejumlah diplomat AS itu meninggalkan Washington pada Rabu 22 Juli malam, menurut pernyataan seorang sumber yang mengetahui hal tersebut kepada Reuters.

Tetapi, belum adanya tanggapan lebih lanjut terkait berita itu dari Departemen Luar Negeri AS.

Dalam sebuah email internal Departemen Luar Negeri AS pada 17 Juli, yang sempat dibaca Reuters, mengatakan mereka sedang mengatur penerbangan carter ke Shanghai dari Bandara Internasional Dulles, Washington, yang dijadwalkan berangkat pada 23 Juli.

Namun penerbangan itu berangkat lebih awal dari yang direncanakan, menurut sumber itu.

Selain itu, memo tersebut juga mengatakan bahwa prioritas diberikan untuk menyatukan kembali anggota-anggota keluarga yang terpisah dan menugaskan kembali para kepala seksi/bagian, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (24/7/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pulihkan Misinya di China

Pengunjung mengenakan masker saat berpose di Kota Terlarang, Beijing, China, Jumat (1/5/2020). Kota Terlarang kembali dibuka setelah ditutup lebih dari tiga bulan karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Setelah sempat terhalangan pada bulan Februari karena Corona COVID-19, AS kini masih berupaya untuk sepenuhnya memulihkan misinya di China, yang diketahui merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Penerbangan yang dilakukan pada 23 Juli itu tetap dilakukan, meskipun langkah oleh Washington sudah diluncurkan untuk menutup konsulat China di Houston di tengah-tengah adanya tuduhan spionase.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya