Setelah Ditunda Karena Corona, Perbaikan Katedral Notre Dame Paris Dilanjutkan

Perbaikan Katedral Notre Dame di Paris dilaporkan telah berlangsung kembali, setelah adanya penundaan karena pandemi Virus Corona COVID-19 di prancis.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 09 Jun 2020, 15:28 WIB
Seorang wanita mengamati Katedral Notre-Dame yang tengah dipugar di Paris, Prancis, Senin (27/4/2020). Renovasi Katedral Notre-Dame dilanjutkan kembali setelah sempat dihentikan sejak 17 Maret lalu akibat epidemi COVID-19. (Xinhua/Aurelien Morissard)

Liputan6.com, Paris- Pekerjaan konstruksi di Katedral Notre Dame kembali berlangsung. Pada Maret 2020, wabah Virus Corona COVID-19 menghentikan pekerjaan pembangunan kembali Katedral Notre Dam.

Para pekerja konstruksi di Katedral Notre Dame di Paris tampak menggunakan gergaji untuk memotong sisa-sisa perancah logam yang hangus terbakar.  

Upaya restorasi gereja Notre Dame dilanjutkan oleh mereka, yang terbakar pada April 2019, dan hampir menghancurkan bangunan itu yang telah berusia berabad-abad.

Sebagai bagian dari renovasi, menara besar logam dileburkan menjadi tabung dan pipa serta harus dipotong sebelum pekerjaan lebih lanjut pada bangunan dapat dilakukan.

Selain itu, ada sekitar 40.000 keping logam dengan berat 200 ton harus yang diangkat secara hati-hati, dan diperkirakan akan memakan waktu tiga bulan, seperti dikutip dari VOA News, Selasa, (9/6/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Seperti Operasi Jantung

Kondisi Katedral Notre-Dame yang tengah dipugar di Paris, Prancis, Senin (27/4/2020). Renovasi Katedral Notre-Dame dilanjutkan kembali setelah sempat dihentikan sejak 17 Maret lalu akibat epidemi COVID-19. (Xinhua/Aurelien Morissard)

Christophe Rousselot, ketua sebuah badan amal yang mengumpulkan dana untuk membantu membayar restorasi, mengatakan bahwa "ini seperti operasi bedah jantung, karena kami sedang berada ditengah-tengah katedral, dimana menara gereja itu runtuh ketika kebakaran terjadi."

Api membakar atap Katredal Notre Dame saat kejadian, dan menghancurkan menara. 

Tetapi menara lonceng utama, dinding, sebagian besar langit-langit dilaporkan dapat tetap bertahan, dan banyak peninggalan lainnya di dalam gereja tersebut.

Dikatakan bahwa sampai semua perancah yang rusak itu selesai dibongkar, para  insinyur belum bisa masuk ke dalam gereja untuk memeriksa bagian-bagian lain. 

Namun setelah penopang dipindahkan, atap sementara akan disiapkan dan pekerjaan restorasi akan dimulai.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan harapannya, bahwa ia berharap katedral akan selesai dan siap dikunjungi kembali pada tahun 2024, ketika Paris menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya